Mohon tunggu...
Lovely April
Lovely April Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Follow FB: @lovelyapril888

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Calon Menantu

6 Maret 2024   08:20 Diperbarui: 9 Oktober 2024   05:54 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Jaga kesehatanmu, ya nak. Sekarang sedang musim pancaroba, mudah terkena flu jika daya tahan tubuh turun," Jovanka berkata pada Sheila, putrinya  melalui gawai.

"Iyaa ma, Sheila setiaphari juga minum suplemen vitamin C yang mama bawakan tempo hari," sahut Sheila.

"Dan jangan menunda-nunda, segera cari calon suami. Terlalu sibuk kejar karir nanti kamu lupa berumahtangga," di akhir pembicaraan, Jovanka menyelipkan pesan kepada putri tunggalnya yang sudah berusia 25 tahun namun belum terlihat dekat dengan pria manapun.

Setelah menutup telepon, Jovanka menghampiri Axel suaminya yang sedang membaca majalah di teras rumah. Jovanka duduk di samping suaminya.

"Pa, aku risau Sheila putri kita belum juga punya pacar. Padahal ia cantik, karir bagus dan banyak yang naksir. Itu si Ryan teman kuliahnya yang sering datang kemari suka sama Sheila. Lalu Mandala yang pilot maskapai penerbangan keponakan bu Arya itu juga naksir Sheila. Tapi Sheila nggak merespon mereka," keluh Jovanka. Wanita berusia kepala empat yang masih terlihat awet muda dan cantik itu menghela nafas.

Axel menurunkan majalah yang dibacanya sambil membetulkan posisi kacamatanya. Dipandanginya wajah istrinya yang terlihat risau.

"Ma, datangnya jodoh setiap orang tidak sama. Contoh, kita menikah saat usia mama 22 tahun, lalu mbak Karina kakakku baru menikah usia 35 tahun. Kita doakan saja semoga Sheila segera dapat jodoh seorang pria terbaik untuknya, ya ma?" ujar Axel menenangkan hati Jovanka.

Jovanka mengangguk. Ia galau melihat sahabat-sahabatnya telah mantu. Titin teman sebangkunya di SMA bulan lalu baru saja melangsungkan pernikahan putri sulungnya.Lalu Hilda yang juga teman gengnya di SMA malah tahun kemarin putrinya sudah menikah.

***

Sheila sedang berada di sebuah restoran di kawasan selatan kota Jakarta. Ia bekerja di sebuah perusahaan industri kosmetik ternama.

Di hadapan Sheila duduk Aswin, boss di kantor sekaligus... kekasih barunya. Mereka jadian belum lama. Aswin dulunya bekerja di perusahaan farmasi ternama, lalu ia pindah ke perusahaan tempat Sheila bekerja, ia didapuk menjadi General Manager. Aswin duda 2 anak dengan usia terpaut 20 tahun lebih dengan Sheila.

Namun justru Sheila pilih untuk melabuhkan hatinya pada pria tersebut dibandingkan menerima cinta pria-pria sebayanya. Kedewasaan Aswin dan kematangan emosionalnya membuat Sheila nyaman menjalin hubungan dengan pria itu. Dedikasinya yang tinggi pada pekerjaan serta kecerdasan Aswin telah memikatnya.

"Mas, minggu depan kita jadi ya ketemu papa mamaku di Jakarta?" Sheila bertanya lembut pada Aswin yang barusaja selesai menghabiskan makanannya.

"Ya sayang. Kira-kira orangtuamu bisa menerimaku sebagai calon menantu mereka nggak ya? karena aku duda dua anak sementara kamu gadis dan usia kita terpaut 20 tahun lebih," ujar Aswin pada kekasihnya.

Sheila tersenyum.

"Insyaallah mas. Papa mamaku type modern dan terbuka, aku yakin mereka akan merestui hubungan kita berdua. Apalagi mereka tentunya ingin melihat putrinya ini bahagia dan aku bahagia bila mas yang jadi pendampingku."

Aswin menatap gadis muda cantik berambut sebahu di hadapannya. Disentuhnya punggung tangan Sheila.

"Terimakasih ya sayang. Aku serius dengan hubungan kita dan minggu depan aku akan bilang pada papa mamamu bahwa aku hendak melamarmu," ujar Aswin dengan halus, ucapan Aswin membuat Sheila rasanya melambung ke langit ke tujuh, uhmm...

"Minggu depan ke Bandung  ya mas?"

"Iya sayang."

***

Minggu pagi.

Jovanka dan Axel sedang beberes rumah. Axel mengganti taplak meja di ruang tamu dengan yang baru, juga memasang gordyn cantik baru. Sementara Jovanka memasak menu special hari ini. Mereka benar-benar sibuk hari ini karena hendak menyambut calon menantu yang telah dinanti - nanti sekian lama!

Akhirnya Jovanka bisa merasa lega. 3 hari yang lalu, Sheila menelponnya untuk memberitahu bahwa ia sudah punya calon suami yakni bossnya di kantor dan calonnya itu ingin berkenalan dengan papa mamanya. Duh, Jovanka deg-deg an menyambut kedatangan calon mantu. Seperti apa ya wajahnya, tentu ganteng. Ia yakin selera Sheila sebagus seleranya dalam memilih pasangan. Axel dulu adalah ketua OSIS di SMA nya, cowok paling popular. Dan kakak kelasnya itu memilihnya untuk jadi pacar, lalu menikahinya setelah lulus kuliah dan bekerja.

Terdengar suara notifikasi chat berbunyi di ponsel Jovanka. Dari Titin, teman sebangkunya di SMA yang orang Betawi.

Titin : [ Lagi nunggu calon mantu datang ya? jangan lupa kalau kak Sheila menikah perias mantennya aye ya po ... diskon jumbo deh ]

Jovanka : [ Beress... beneran ya didiskon ]

Titin adalah seorang perias pengantin.

Notifikasi berbunyi lagi. Kali ini Hilda chat.

Hilda : [ Upload foto bareng calon mantu ya di grup, biar bisa didoain berjamaah ]

Jovanka : [ Iyaa, ditunggu ya, ntar aku upload foto di grup WA SMA ]

Mereka semua memang kerap bertukar berita bahagia dan foto-foto acara keluarga di grup WA SMA. 

Terdengar suara deru mesin mobil di depan rumah. 

"Assalamualaikum. Mamaa, papaa ...ini Sheila pulang," terdengar suara Sheila dari depan rumah.

Jovanka pun bergegas berjalan menuju ruang tamu. Di sana Sheila telah berdiri. Putri kesayangannya itu langsung mengambil  tangannya dan menciumnya.

"Ma, kenalin ini mas Aswin, calon suami aku," ujar Sheila pada mamanya, sambil menarik lembut tangan pria di belakangnya.

Sang calon mantu telah berdiri tepat di hadapan Jovanka. Mata Jovanka terbelalak kaget. Pacar Sheila juga tampak tak kalah kaget. Berdua mereka berpandangan dan secara berbarengan pula kedua tangan mereka bergerak naik, saling menunjuk satu sama lain.

"O... Odji??" Jovanka mencoba meyakinkan dirinya bahwa ia tak salah lihat.

"Jovanka??" Aswin menyebut nama Jovanka, raut wajahnya terlihat bingung.

Sheila nampak terkejut.

"Kalian sudah saling kenal?" tanya gadis itu heran melihat mama dan pacarnya saling tunjuk.

Jovita benar-benar tak mengira bahwa Aswin pacar anaknya ternyata adalah Odji! 

"Dia... Odji, teman SMA mama dan papa dulu," jawab Jovanka, lidahnya terasa kelu. Bagaimana ia harus bilang pada putrinya bahwa Odji Aswindaru adalah cowok tengil di SMA nya yang dulu nembak dirinya 3x dan selalu ditolaknya? 

Aswin tiba-tiba tertawa.

"Hahahaa... dunia memang imut saja ya Jo, ternyata Sheila adalah anakmu dan Axel ya?" 

Axel terlihat menyusul keluar dan ia juga kaget melihat Odji di sana. Ternyata Aswin pacar putrinya adalah Odji, rivalnya semasa SMA mendapatkan cinta Jovanka! Jovanka menolak Odji namun kini Sheila putri mereka justru jatuh hati pada pria tersebut. Axel pun menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.

Olala ... Odji Aswindaru jagoan berantem di SMA mereka ternyata sudah berubah kini, ia telah sukses meng upgrade dirinya. Selepas SMA ia kuliah di Singapura dan fokus membangun karirnya setelah lulus. 

Terdengar suara notifikasi ponsel Jovanka berbunyi. Kali ini di grup SMA. 

Titin : [ @Jovanka, upload dong foto bareng calon suami kak Sheila ]

lalu menyusul chat Hilda.

Hilda : [ Iya upload dong kebersamaan dengan calon mantu, pengen lihat ]

Jovanka membaca pesan di ponselnya tersebut dengan perut mules. Aswin terlihat juga tengah membaca pesan tersebut dari ponselnya sendiri, ia baru gabung grup WA SMA mereka sebulan yang lalu.

Jovanka lemas.

Aswin nyengir.

Mereka berdua nampak salting membaca pesan di grup SMA angkatan mereka. 

Terdengar suara lembut Sheila,

"Pa,ma aku mencintai mas Aswin. Bulan depan mas Aswin akan melamarku."

Jovanka tertawa kecil, terdengar sumbang. Duh bagaimana reaksi teman-teman SMAnya  nanti saat tahu bahwa calon mantunya ternyata adalah Odji?! namun cinta tak bisa memilih, jodoh adalah wewenang sang Pencipta bukan? 

Calon mantu oh calon mantu, batin Jovanka kemudian antara sedih, senang, surprise dan pasrah.

**selesai**

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun