Mohon tunggu...
Lovely April
Lovely April Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Follow FB: @lovelyapril888

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kau dan Sahabatmu

6 Februari 2024   16:22 Diperbarui: 15 Agustus 2024   13:53 463
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"bagaimana  karirmu, Anjas? semoga karirmu tambah maju ya, "ujarku seraya tulus mendoakannya. 

"Berkat doamu, aku berhasil mencapai tujuanku seperti cita-citaku saat dulu berangkat ke Brisbane, " Anjas berkata. "Tapi itu belum sepenuhnya membuatku bahagia, Jihan. Kebahagiaanku belum lengkap karena aku belum berumah tangga."

Kue jahe yang belum sempat ku kunyah meluncur ke tenggorokanku, nyaris membuatku tersedak. Anjas belum menikah? di usianya yang sudah matang dengan karir yang menjulang? tapi kenapa? 

"Kau mau tahu kenapa, Jihan? " ia sepertinya bisa membaca apa yang ada di otakku. "Itu karena aku masih mencintaimu, Jihan."

Mulutku berhenti mengunyah kue. Entah kenapa rahangku jadi terasa kaku untuk digerakkan. 

Tiba-tiba ponsel milik Anjas berbunyi. Anjas meminta izin padaku untuk menerima panggilan yang ternyata dari mamanya. Setelah menutup panggilan tersebut Anjas mohon pamit padaku, karena mamanya mengingatkannya ada acara keluarga sore ini. Dan Anjas sudah terlambat 30 menit. 

"Maaf Jihan, pertemuan kita harus terputus dulu," ujar Anjas padaku. 

Sepeninggalan Anjas, ingatanku membawaku mengembara ke kejadian beberapa tahun silam, saat Anjas pamit berangkat ke Brisbane untuk mengejar impiannya. Kala itu, aku tak menyangka kisah LDR alias Long Distance Relationship yang kuketahui dari kisah di novel percintaan ternyata juga menjadi kisah di percintaanku sendiri. 

Tak mudah buatku kala itu, melihat teman-teman se gengku yakni Vella dan Rara diapeli cowok masing-masing dan aku hanya bisa berkomunikasi dengan Anjas melalui ponsel. Saat teman-temanku bisa nonton atau jalan-jalan berdua cowok masing-masing, aku harus puas nonton bioskop sendirian. Sesekali aku memaksa Vella atau Rara untuk absen malam mingguan dengan pacar mereka dan hahahihi bersama denganku. Kami ke mall atau ke cafe.

Yang coba-coba mendekatiku waktu itu ada beberapa. Ada Haris, tetangga jarak 5 rumah dariku, yang notabene kakak kelasku di SMA. Lalu ada Erwin, teman kerjaku di kantor yang selalu perhatian padaku. Mereka rupanya tahu kalau aku dan Anjas LDR, jadi pakai jurus 'siapa tahu rezeki'. Banyak cinta yang datang mendekat, tapi aku menolak. Semua kulakukan karena aku menjaga hatiku hanya untuk Anjas ketika itu. 

Tahun-tahun awal LDR kami, semua masih dapat di handle atas nama cinta. Namun lambat laun, usiaku semakin bertambah dan tatkala aku meminta kepastian Anjas, ternyata ia belum siap berkomitmen untuk sebuah pernikahan. Anjas masih berambisi membangun karirnya di Australia, sementara aku ingin membangun sebuah rumah tangga. Ibu bapakku juga semakin tua umurnya dan aku belum juga memberikan cucu bagi keduanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun