Indonesia suram? Indonesia muram? Indonesia Melempem? Hmmm, itu hanya keinginan segelintir pihak saja yang tidak senang dengan Indonesia yang maju. Faktanya, selama 3 tahun terakhir Indonesia masih menjadi incaran investor asing untuk menanamkan modalnya di sini. Artinya, kondisi Indonesia masih sangat menjanjikan, prospektif. Hal ini juga menunjukkan bahwa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono tetap menjalankan kebijakannya sesuai koridor sehingga dipercaya pihak luar negeri.
Fakta ini diungkapkan oleh United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD), hari Selasa lalu. Mereka menyampaikan hasil kajian tentang investasi asing langsung yang masuk ke negara-negara di Asia dan Asia Tenggara. Investasi asing langsung ini sangat berkaitan erat dengan kondisi negara, apakah masih menjanjikan atau tidak. Dalam tiga tahun terakhir, negara paling di Asia yang paling banyak diminati investor adalah China. Sedangkan di Asia Tenggara, Singapura menjadi negara paling diminati investor asing.
Singapura mampu meraup angka investasi yang besar yaitu rata-rata US$64 miliar per tahun. Sedangkan Indonesia berada di urutan kedua dengan angka rata-rata US$ 19 miliar. Indonesia mengungguli Malaysia, Thailand, Vietnam dan negara-negara Asia Tenggara lainnya. Kondisi ini sangat menggembirakan karena memasuki tahun politik saat ini, Indonesia seringkali dianggap mengalami penurunan dalam banyak sektor termasuk investasi.
Namun bukan berarti Indonesia berbangga sedemikian rupa. Masih banyak PR yang harus diselesaikan terkait iklim investasi, khususnya di bidang ketenagakerjaan, kepastian hukum dan infrastruktur. Â Pemerintahan SBY sudah melakukan yang terbaik yang bisa dilakukannya selama ini, sehingga berhasil menarik investor asing langsung, yang jumlahnya hanya kalah dari Singapura. Menjadi tugas pemerintahan berikutnya, untuk memperbaiki kinerja tersebut atau paling tidak mempertahankannya. Kondisi sekarang sudah cukup bagus, tapi tidak boleh melenakan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H