Semarang (22/7). Mahasiswi Keperawatan Universitas Diponegoro (UNDIP) bernama Apriliana Widiastuti yang tergabung dalam KKN TIM 2 2020/2021 memberikan edukasi virtual cara mengelola sampah infeksius Rumah Tangga kepada warga RW 3, Kelurahan Srondol Wetan. Edukasi diberikan dalam bentuk poster yang disampaikan melalui grup WA pada Kamis, 22 Juli 2021 pukul 10.00 WIB.
Penggunaan  masker  dimasa pandemi covid-19 dinilai  efektif untuk  mencegah  transmisi  virus  yang berasal dari droplet penderita Covid-19. Pada awalnya  anjuran penggunaan masker hanya  berlaku  bagi  penderita  yang  terkonfirmasi  positif  Covid-19.  Seiring  waktu banyak ditemukan penderita dengan status‚ orang tanpa gejala‛ (OTG) yaitu menderita Covid-19 namun tidak memperlihatkan gejala sehingga hal tersebut berpotensi menularkan kepada orang  sehat.  Berdasarkan  hal  ini,  maka  pemerintah  mewajibkan  semua  masyarakat yang  melakukan  kegiatan  di  luar  rumah  untuk  mengenakan  masker.  Dikarenakan penggunaan  masker  menjadi  satu  keharusan,  maka  volume  kebutuhan  masker  dan alat  pelindung  diri  lain  seperti  sarung  tangan  dan  pelindung  wajah,  cukup  tinggi.  Indonesia  bersama dengan  negara  Asia  lain  menduduki  peringkat  pertama  dalam hal penggunaan masker selama pandemi.
Meningkatnya penggunaan masker dan jenis APD lain menyebabkan peningkatan jumlah limbah medis infeksius khususnya di lingkungan rumah tangga. Limbah  medis  Covid-19  adalah  limbah  medis  yang dihasilkan selama pandemi Covid-19 dimana pada masa pandemi ini menghasilkan limbah dengan karakteristik yang unik. Pengelolaan limbah medis secara benar sangat diperlukan mengingat limbah medis termasuk kedalam kategori limbah berbahaya dan beracun. Limbah medis berbahaya dapat berupa limbah kimiawi, limbah farmasi, logam berat, dan lain sebagainya. Sedangkan limbah infeksius merupakan limbah yang dapat menjadi sumber penyebaran penyakit baik kepada petugas, pasien, pengunjung, ataupun masyarakat umum, dalam hal ini contohnya seperti masker bekas, sarung tangan bekas, perban dan tisue bekas.
Volume limbah medis di Jakarta mencapai 12.740 ton sejak 60 hari kasus pertama positif  Covid-19  ditemukan  di  Jakarta.  Limbah  masker  ini  dapat  bersifat  infeksius apabila  mengandung  droplet  virus  yang  berpotensi  menularkan  pada  orang  lain apabila  tidak  dikelola  dengan benar. Peningkatan  volume  limbah medis  ini  tidak  hanya  terjadi  di  fasilitas  pelayanan  kesehatan,  namun  juga  di lingkungan  perumahan,  dimana  dalam  perkembangannya  banyak  penderita  Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri di rumah, maka limbah APD di  rumah  tangga  menjadi  tantangan  tersendiri  karena  apabila  tidak  dilakukan pengelolaan akan timbul risiko penularan pada anggota keluarga lain, masyarakat di sekitar,  dan  petugas  kebersihan. Â
Sebagai upaya dalam membantu masyarakat menyelesaikan permasalahan tersebut, mahasiswa KKN Undip, Apriliana Widiastuti melakukan kegiatan edukasi secara virtual mengenai pentingnya mengelola sampah infeksius rumah tangga dengan benar kepada warga RW 03 Kelurahan Srondol Wetan, Kota Semarang. Hal ini bertujuan agar warga lebih sadar akan bahaya sampah infeksius rumah tangga yang tidak dikelola dengan benar dan berusaha mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari dikarenakan belum adanya edukasi di wilayah setempat mengenai hal krusial ini. Program ini dilaksanakan dengan menyesuaikan peraturan pemerintah untuk membatasi kerumunan sehingga dalam pelaksanaannya dilakukan secara virtual melalui media WhatsApp. Edukasi dilakukan dalam bentuk poster yang mana dapat lebih mudah dipahami secara sederhana dan menarik dengan visualisasi gambar.
Banyak warga yang antusias dengan program yang dilaksanakan mahasiswa KKN UNDIP ini. Tidak sedikit yang memberi respons positifdengan adanya program KKN ini dan menjadikan warga menjadi lebih "aware" dengan adanya cara pengelolaan sampah medis infeksius rumah tangga yang perlu diaplikasikan di lingkup terkecil untuk mencegah penyebaran virus di lingkungan sekitar dan mengikuti anjuran dari pihak berwajib menjadi lebih meningkat.
Nama : Apriliana Widiastuti - S1 Keperawatan -- FK -- 22020118130077
Dosen : Dr. Harjum Muharam S.E., M.E.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H