Mohon tunggu...
Aprilia Kusuma Dewi
Aprilia Kusuma Dewi Mohon Tunggu... Mahasiswa - UNIVERSITAS GADJAH MADA

Menyukai hal-hal baru

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Menyusuri Jejak Affandi di Tepian Sungai Gajah Wong Sebuah Pengalaman Seni yang Menyihir

7 Oktober 2024   08:11 Diperbarui: 7 Oktober 2024   13:06 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Pribadi : Desa Santal, India

Yogyakarta tidak hanya dikenal sebagai kota pelajar, tetapi juga sebagai jantung budaya Jawa yang kaya akan sejarah dan seni.

Di tengah hiruk-pikuk kehidupan kota yang dinamis, terdapat sebuah tempat yang mampu mengalirkan ketenangan dan kekaguman pada seni: Museum Affandi.

Berdiri di tepian Sungai Gajah Wong, museum ini memancarkan aura magis yang membalut pengunjung dalam keindahan ekspresi Affandi, sang maestro seni lukis Indonesia.

Berjalan di antara karyanya, kita seperti terbawa dalam sebuah perjalanan waktu, menelusuri setiap sapuan kuas yang penuh gairah dan perasaan.

Inilah kisah perjalananku menjelajahi Museum Affandi, sebuah tempat yang akan membuat setiap pencinta seni terpesona dan terhanyut dalam karya-karya abadi sang maestro.

Memasuki Dunia Affandi: Sambutan Hangat dari Sang Maestro

Saat pertama kali melangkahkan kaki menuju Museum Affandi, saya disambut oleh pemandangan bangunan unik yang menyerupai daun pisang melengkung. 

Bangunan ini seolah-olah memberikan isyarat bahwa saya sedang memasuki dunia yang berbeda---dunia yang dipenuhi oleh goresan-goresan seni yang liar, penuh emosi, dan ekspresif.

Tidak butuh waktu lama bagi saya untuk merasakan bahwa museum ini lebih dari sekadar tempat memajang lukisan; museum ini adalah sebuah cerita hidup yang dirangkai oleh tangan Affandi sendiri.

Museum ini memiliki tiga gedung terpisah, masing-masing dengan pesona yang berbeda. Dua gedung di antaranya dipenuhi dengan karya-karya agung Affandi, sementara gedung ketiga didedikasikan untuk karya istri dan anaknya, Maryati dan Kartika.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun