Mohon tunggu...
Aprilia Kusuma Dewi
Aprilia Kusuma Dewi Mohon Tunggu... Mahasiswa - UNIVERSITAS GADJAH MADA

Menyukai hal-hal baru

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Menyusuri Jejak Affandi di Tepian Sungai Gajah Wong Sebuah Pengalaman Seni yang Menyihir

7 Oktober 2024   08:11 Diperbarui: 7 Oktober 2024   13:06 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai seorang pelukis ekspresionis, Affandi bukan hanya menciptakan karya seni, tetapi juga menghadirkan cerita, harapan, dan mimpi dalam setiap karyanya.

Di sini, setiap lukisan tampak hidup, menatap balik kepada pengunjung, seakan mengajak untuk berdialog.

Gedung Pertama: Ekspresi Penuh Emosi

Dokumen Pribadi : Karya Affandi
Dokumen Pribadi : Karya Affandi "Potret dengan Putriku"

Saya melangkah ke gedung pertama, tempat di mana karya-karya awal Affandi dipamerkan, dengan suasana yang lebih intens.

Di sinilah karya-karya Affandi yang lebih gelap dan penuh dengan emosi yang mentah ditampilkan.

Saya hampir bisa merasakan gejolak emosi Affandi, seperti ia sedang berteriak melalui setiap sapuan kuas. Lukisan-lukisan di gedung ini jauh lebih berani, penuh dengan warna-warna kontras yang mencerminkan pergulatan batinnya.

Salah satu karya yang paling menarik perhatian saya adalah lukisan potret dirinya dengan sang putri ---wajah penuh kerut, mata yang menatap tajam, seolah-olah dia sedang mengukur jiwa setiap orang yang memandangnya.

Lukisan-lukisan di sini menggambarkan berbagai fase kehidupan Affandi. Ada kegembiraan, kesedihan, harapan, dan juga keputusasaan. Ini bukan sekadar karya seni, melainkan cerminan dari perjalanan hidup seorang manusia yang telah melewati berbagai pasang surut kehidupan.

Saya tertegun di hadapan salah satu lukisan yang menggambarkan pantai Parangtritis menjelang malam.

Goresan-goresan kasar dan perpaduan warna gelap dengan semburat kuning dari matahari yang hampir tenggelam memunculkan suasana pantai yang sunyi namun penuh energi, membuat saya merinding seakan-akan saya sedang berdiri di tepi pantai saat malam mulai menyelimuti. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun