Mohon tunggu...
Aprilia Hardiati
Aprilia Hardiati Mohon Tunggu... Dosen - Institut Pertanian Bogor

Antibiotik

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Antibiotik Apa Saja yang Masih Direkomendasikan untuk Pengobatan Infeksi Bakteri Escherichia coli pada Kucing?

30 Juni 2024   19:27 Diperbarui: 1 Juli 2024   17:00 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Survei yang dilakukan pada tahun 2007 oleh World Society for the Protection of Animal (WSPA) menunjukkan pemelihara kucing di Indonesia sebanyak 15 juta populasi. Kolonisasi E. coli pada saluran pencernaan mamalia terjadi segera setelah kelahiran mamalia dan berperan sebagai flora normal intestinal sepanjang hidup mamalia. Sebagian strain E. coli tidak menyebabkan penyakit tetapi strain lain dapat menyebabkan infeksi dengan berbagai potensi faktor virulensi yang dimilik. Pada kucing, E. coli menjadi penyebab beberapa jenis penyakit. Infeksi ekstraintestinal bakteri ini menyebabkan pyometra, septikemia, dan Urinary Tract Infection (UTI) sedangkan pada infeksi intraintestin menyebabkan diare.

Pengobatan dan penanganan kasus infeksi akibat bakteri adalah menggunakan antibiotik. Akibat penggunaan yang tidak bijak, timbul berbagai masalah resistensi terhadap antibiotik yang menyebabkan pengobatan penyakit infeksi dengan antibiotik tidak lagi efisien, relatif lebih mahal, dan bahkan menyebabkan masalah yang cukup serius di masa yang akan datang. Penggunaan antibiotik secara terus-menerus dalam waktu panjang dapat memicu terjadinya resistansi.

Pada tahun 2022, sebanyak 19 isolat E. coli berhasil diisolasi dari usap rektal 30 ekor kucing di 5 klinik hewan di Kabupaten Bogor oleh Hardiati dkk. Semua isolat diuji secara in vitro dengan beberapa antibiotik yang sering digunakan, antara lain ampisilin, amoksisilin- klavulanat, eritromisin, doksisiklin, enrofloksasin, gentamisin, dan metronidazol.  Persentase resistansi E. coli tinggi (>50%) yaitu terhadap eritomisin (100%), metronidazole (94,8%), dan ampisilin (57,9%). Sedangkan E. coli masih menunjukkan kepekaan tinggi terhadap amoksisilin-klavulanat, gentamisin, doksisiklin, dan enrofloksasin. Oleh karena itu, keempat antibiotic tersebut masih direkomendasikan untuk digunakan pengobatan infeksi E. coli pada kucing, khususnya di Kabupaten Bogor.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun