Mohon tunggu...
Aprilia Azzizah
Aprilia Azzizah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Hubungan Internasional

20 tahun

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Wapres: Islam Wasathiyah sebagai Kunci Dunia yang Damai dan Sejahtera

27 Januari 2022   15:15 Diperbarui: 28 Januari 2022   11:40 563
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wakil Presiden (Wapres) K.H Ma'ruf Amin memberikan Keynote Speech pada acara Halaqah Kebangsaan I Badan Penanggulangan Ekstremisme dan Terorisme (BPET) MUI melalui konferensi video di kediaman resmi Wapres, Jalan Diponegoro Nomor 2, Jakarta, Selasa (25/01/2022)

Dalam sambutannya, Wapres menjabarkan perkembangan agama Islam yang ada di Indonesia. Indonesia dikenal oleh masyarakat dunia sebagai salah satu model yang patut dijadikan contoh dalam menjaga perdamaian dan persatuan dalam keberagaman. Islam yang datang dan berkembang di Indonesia ini merupakan Islam jalan tengah atau Islam Wasathiyah.

Islam Wasathiyah membawa nafas moderat serta dapat dicirikan dalam pergaulan hidup yang damai dan baik. Pemahamam Islam yang moderat dan toleran telah diwujudkan oleh para ulama Indonesia yang menjadi pemegang peranan kunci dalam upaya mencegah masuknya paham radikal-terorisme.

Selain itu, penanggulangan radikalisme, ekstremisme, dan terorisme di Indonesia perlu diupayakan bersama melalui kolaborasi kementerian/lembaga, pemerintah daerah, serta para ulama maupun ormas Islam,  mengacu pada Perpres Nomor 7 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme Tahun 2020-2024.

Wapres menjelaskan, dalam rangka menjaga kerukunan antar umat beragama di Indonesia, MUI sebagai salah satu ormas Islam di Indonesia telah mengambil peran penting bersama majelis-majelis agama yang lain dan pemerintah dalam membentuk Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB). Forum ini dibentuk demi menjaga kerukunan antar umat beragama di provinsi dan kabupaten/kota di seluruh Indonesia.

"Yang perlu dijaga juga adalah cara-cara penyiaran agama (dakwah) dari masing-masing agama hendaknya menggunakan narasi-narasi kerukunan yang sejuk dan damai, bukan narasi konflik yang mengakibatkan terjadinya kebencian dan permusuhan antar pemeluk agama," lanjutnya.

Menurut Wapres, perdamauan dan kerukunan merupakan unsur utama terciptanya persatuan nasional, dan persatuan nasional merupakan prasyarat bagi keberhasilan pembangunan nasional dalam rangka mewujudkan Indonesia yang adil, maju, dan sejahtera, sebagaimana yang dicita-citakan bersama.

"Saya optimis, jika ulama Indonesia bersatu padu dalam merawat dan meningkatkan moderasi Islam ini, maka Islam Wasathiyah di Indonesia akan menjadi poros pancaran harapan bagi lahirnya dunia yang damai sebagai awal menuju dunia yang sejahtera," tutur Wapres saat menghadiri acara Halaqah Kebangsaan I BPET MUI secara virtual di Jakarta, Selasa (25/01/2022).

Pada akhir sambutannya, Wapres berharap bahwa Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) mampu memberikan masukan-masukan strategis tentang bagaimana mengoptimalkan penyebaran nilai-nilai Wasathiyah untuk melawan paham radikal-terorisme, sekaligus menjadi upaya pencegahan ekstremisme dan terorisme.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun