Mohon tunggu...
APRILIA AYU MAHARANI
APRILIA AYU MAHARANI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya hobi berenang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Deflasi bagi Petani dan Masyarakat

14 November 2024   10:56 Diperbarui: 14 November 2024   11:21 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

      Deflasi, atau penurunan harga barang dan jasa secara umum dalam jangka waktu tertentu, sering dianggap sebagai hal yang menguntungkan karena harga menjadi lebih murah. Namun, bagi sebagian besar petani dan masyarakat, terutama yang tinggal di pedesaan, deflasi dapat membawa dampak negatif dan menciptakan tantangan yang tidak kecil.

 BPS melaporkan Indonesia mengalami deflasi mulai Mei 2024 dengan angka 0,03 persen di bulan Juni, 0,18 persen di Juli, 0,03 persen di bulan Agustus, dan 0,12 persen di September. Angka deflasi ini menunjukan kondisi terburuk yang terjadi di Indonesia sejak 1999. Indonesia terakhir kali mengalami deflasi berturut-turut selama pandemic Covid-19.


      Bagi petani, harga yang rendah pada hasil pertanian dapat mengakibatkan pada berkurangnya pendapatan. Ketika harga produk pertanian yang mengalami penurunan, petani mengalami kesulitan mendapatkan harga yang cukup untuk menutupi biaya produksi. Harga rendah yang berkepanjangan bisa menurunkan motivasi petani untuk terus bertani, karena keuntungan yang didapatkan menjadi sangat kecil bahkan bisa tidak mendapatkan keuntungan  atau kerugian.

 Di sisi lain, harga pupuk, bibit, dan alat-alat pertanian belum tentu mengalami penurunan sebanding, sehingga deflasi dapat memperlebar kesenjangan antara biaya produksi dan pendapatan petani. Dengan pendapatan yang semakin kecil, petani menjadi lebih sulit untuk mencukupi kebutuhan hidupnya, dan bisa memengaruhi ketahanan pangan dalam negeri.

      Masyarakat umum mungkin menikmati harga bahan pangan yang lebih rendah saat deflasi, namun masyarakat umum juga mengalami dampak secara berbeda. Deflasi dapat menjadi daya beli masyarakat sedang menurun, sehingga ekonomi menjadi lesu. 

Ketika harga barang menurun, masyarakat bisa menunda konsumsi karena berharap akan harganya menjadi lebih turun lagi, yang menyebabkan permintaan akan jasa dan barang menjadi semakin berkurang. Kondisi ini dapak berdampak pada stabilitas ekonomi dan memengaruhi tingkat kesejahteraan di Indonesia.

      Untuk mencegah dampak buruk deflasi, pemerintah perlu mengambil peran aktif dalam menjaga stabilitas harga, terutama sektor pertanian. Seperti memberikan subsidi bagi petani, memperkuat program penyerapan hasil pertanian, atau memberikan insentif untuk mengembangkan produk pertanian bisa menjadi solusi untuk mengurangi dampak negatif pada deflasi pada sektor pertanian. 

Pemerintah dapat mendorong masyarakat untuk berbelanja melalui insentif  belanja dan program bantuan sosial yang dapat meningkatkan daya beli. Program ini diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi dan membantu menjaga tingkat inflasi yang stabil, yang akan bermanfaat bagi seluruh masyarakat Indonesia.

      Jadi, deflasi bisa berdampak negatif bagi petani dan masyarakat secara luas jika tidak dikelola dengan baik. Petani yang tidak memperoleh harga layak untuk produk mereka bisa kehilangan semangat untuk bertani, yang pada akhirnya mengancam ketahanan pangan. 

Masyarakat luas juga bisa merasakan dampak ekonomi yang melambat. Peran pemerintah sangat penting untuk menjaga keseimbangan harga dan stabilitas ekonomi agar deflasi tidak menjadi ancaman bagi petani dan masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun