Mohon tunggu...
Dwi Aprilia Astuti
Dwi Aprilia Astuti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Negeri Semarang

Kisah-kisah hidup dan pandangan tajam terjalin dalam setiap kata. Menjelajahi kompleksitas dunia melalui tulisan, mengajak untuk merenung dan menginspirasi pemahaman yang lebih luas.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Unnes Giat 5 Desa Krasak Berdiskusi Dengan Tokoh Agama Terkait TPQ Dalam Pengamalan Pancasila

27 Agustus 2023   23:25 Diperbarui: 28 September 2023   00:16 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Dokumentasi tim UNNES GIAT 5)

Tak hanya pendidikan formal saja, di desa krasak ini juga menjunjung pendidikan non formal atau pendidikan yang dapat meningkatkan rasa keimanan dan ketakwaan kepada anak-anak penerus bangsa , hal ini dibuktikan dengan adanya TPQ disetiap dusunnya didesa krasak, Kegiatan TPQ merupakan salah satu bentuk kegiatan keagamaan yang aktif dilaksanakan di Desa Krasak khususnya bagi anak-anak. Hampir semua dusun di Desa Krasak sudah terdapat TPQ yang resmi bersertifikat, salah satunya TPQ di dusun margosari yaitu TPQ Darul Falah

Pada hari Senin, tanggal 21 Juli 2023, Mahasiswa UNNES GIAT 5 memiliki kesempatan untuk sowan atau bersilaturahmi sekaligus berdiskusi dengan beberapa pahlawan lokal (Local Hero) di Desa Krasak. Salah satunya pengelola TPQ Darul Falah yang terletak di Dusun Margosari, yaitu Bapak Muhammad Abdul Rosyid dan Ibu Sri Hartatik Beliau merupakan pasangan suami istri yang mendirikan dan mengelola TPQ Darul Falah. Latarbelakang beliau mendirikan TPQ Darul Falah ini untuk melaksanakan Amanah dari orang tua beliau untuk meneruskan dan mengajar ngaji di TPQ Darul Falah yang telah berdiri sebelumnya. 

Dalam menjalankan TPQ Darul falah pasti tidaklah mudah terdapat beberapa hambatan salah satunya yaitu faktor ekonomi, Ibu Sri Hartatik berusaha untuk mengajukan proposal untuk membentuk TPQ pada partai tertentu, namun belum terlaksana dengan baik. Hingga akhirnya mendapat bantuan dari UMKM yang memungkinkan ibu untuk mendirikan TPQ dan terus terlaksana hingga sekarang. Kemudian TPQ memiliki sistem yang hampir sama dengan sekolah pada umumnya, seperti memiliki daftar siswa atau dapodik” pungkas pak Rosyid ketika ditanya terkait asal-usul dan motivasi mendirikan TPQ.

Tidak hanya itu, di TPQ Darul Falah Dusun Margosari melaksanakan pembelajaran di sore hari dan malam hari. Pak Rosyid menuturkan bahwa pembelajaran di sore dan malam hari berbeda, “berbeda, karena yang kelas malam belajar kitab dan Al Qur'an (dengan sistem pesantren), jadi sistem dari kemenag hanya diberlakukan di kelas sore. Kelas sore terdiri dari siswa SD, sedangkan kelas malam terdiri dari siswa SMP dan SMA” ungkap Pak Rosyid. Menindaklanjuti penjelasan tersebut, beliau juga menyebutkan bahwa setiap dua tahun sekali diadakan kegiatan ta’mil Qur’an di di TPQ Darul Falah Dusun Margosari.

Tujuan beliau menjalankan TPQ ini untuk memotivasi, mengajarkan dan mendidik anak-anak didesa krasak memiliki akhlak mulia sesuai dengan tutunan al Qur’an dan hadis, dan tentunya dengan adanya tpq ini diharapkan dapat mendidik anak-anak didesa krasak menjadi seorang muslim yang bertakwa kepada Allah SWT, berakhlak mulia, memiliki kecerdasan, keterampilan,. Selain itu tujuan dari adanya TPQ ini untuk mengisi waktu anak-anak disore hari agar lebih bermanfaat dan bermakna jadi nantinya anak bisa mendapatkan ilmu agama lebih dalam

Dalam mengelola TPQ khususnya mengajar santri-santri, Bapak Muhammad Abdul Rosyid dan Ibu Sri Hartatik mengaku telah mengamalkan sila-sila Pancasila, “kami sebagai pengurus sekaligus pengajar di TPQ tentunya akan mengamalkan sila-sila Pancasila pada santri kami seperti Pengamalan sila pertama, yaitu dalam pendidikan sholat, anak-anak diajarkan bahwa Tuhan itu ada satu, yaitu Allah SWT. Sila kedua, pembelajaran mengenai akhlak, anak anak diajarkan sopan santun ke orang tua, guru, saudaranya, dan teman-temannya. Hal ini karena akhlak lebih penting daripada ilmu, dimana percuma saja jika anak mendapat ilmu tetapi tidak memiliki akhlak, selain itu setiap 1 bulan sekali kami mengadakan pertemuan dengan wali murid untuk menjalin hubungan dengan wali. Kemudian kami bekerjasama antara guru dan orang tua agar anak menghadiri TPQ” jelas Ibu Sri Hartatik.

Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara tentunya warga negaranya wajib mengamalkan sila-sila pada Pancasila , karena Pancasila merupakan dasar negara atau sebagai pedoman dalam berkehidupan, Pancasila wajib diamalkan dan dikenalkan sejak dini agar nantinya menjadi generasi yang bermanfaat bagi bangsa dan negara, seperti yang dilakukan oleh Bapak Muhammad Abdul Rosyid dan Ibu Sri Hartatik yang terus memperjuangkan, dan mempertahankan TPQ Darul Falah agar anak-anak desa krasak mendapatkan pendidikan agama. Tak hanya itu, karena Pancasila memiliki arti penting bagi bangsa Indonesia, Bapak Muhammad Abdul Rosyid dan Ibu Sri Hartatik, juga mengamalkan sila-sila Pancasila dalam pelaksanaan pembelajaran di TPQ Darul Falah


(Dokumentasi tim UNNES GIAT 5)
(Dokumentasi tim UNNES GIAT 5)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun