Mohon tunggu...
Aprilia Arisanti
Aprilia Arisanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya suka mendengarkan musik dan bernyanyi

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Maraknya Penyakit Gagal Ginjal Kronik

27 Agustus 2024   13:43 Diperbarui: 27 Agustus 2024   13:46 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penyakit Gagal ginjal kronis adalah gangguan fungsi renal yang progresif dan irreversible dimana kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan elektrolit menyebabkan uremia. (retensi urea dan sampah nitrogen lain dalam darah). Dialisis atau transplantasi ginjal kadang kadang diperlukan untuk kelangsungan hidup pasien (Brunner & Suddarth, 2002).

 Menurut artikel dari kementerian kesehatan penyakit Ginjal Kronis di dunia saat ini mengalami peningkatan dan menjadi masalah kesehatan serius, hasil penelitian Global Burden of Disease tahun 2010 menyatakan penyakit Ginjal Kronis merupakan penyebab kematian peringkat ke 27 di dunia tahun 1990 dan meningkat menjadi urutan ke-18 pada tahun 2010. Lebih dari 2 juta penduduk di dunia mendapatkan perawatan dengan dialisis atau transplantasi ginjal dan hanya sekitar 10% yang benar-benar mengalami perawatan tersebut.

 Untuk penanganan GGK (Gagal Ginjal Kronik) ini terbagi menjadi beberapa stadium. Stadium 1, ketika  GFR (Glomerulo Filtrasi Rate) normal > 90 ml/min. Stadium 2, yaitu ketika terjadi penurunan GFR ringan atau 60 s/d 89 m/min. Stadium 3, ketika terjadi penurunan GFR moderat atau 30 s/d 59 m/min. Stadium 4 ketika mengalami penurunan GFR parah atau 15-29 ml/min. Dan stadium 5 ketika penyakit ginjal stadium akhir Terminal atau < 15 ml/min. 

Untuk penanganan dari GGk sendiri yaitu dengan Pada Stadium ini dianjurkan untuk melakukan terapi konservatif (penerapan diet, memperhatikan jumlah kalori, kebutuhan cairan, elektrolit serta mineral), Terapi simptomatik serta terapi pengganti ginjal. Terapi pengganti ginjal dilakukan pada penyakit ginjal kronik stadium 5, yaitu pada LFG kurang dari 15 ml/menit. Terapi tersebut dapat berupa hemodialisis, dialisis peritoneal, dan transplantasi ginjal.

Kesimpulannya Penyakit Gagal Ginjal Kronis (GGK) adalah gangguan fungsi ginjal yang progresif dan tidak dapat dipulihkan, menyebabkan tubuh tidak mampu menjaga keseimbangan metabolisme, cairan, dan elektrolit, yang berujung pada uremia. Penyakit ini menjadi masalah kesehatan serius di dunia, dengan prevalensi yang terus meningkat. Berdasarkan data dari Global Burden of Disease, penyakit ini meningkat dari penyebab kematian peringkat ke-27 pada tahun 1990 menjadi peringkat ke-18 pada tahun 2010. Penanganan GGK dibagi menjadi beberapa stadium berdasarkan tingkat penurunan laju filtrasi glomerulus (GFR), dengan terapi pengganti ginjal seperti hemodialisis, dialisis peritoneal, atau transplantasi ginjal diperlukan pada stadium akhir penyakit. Terapi konservatif dan simptomatik juga dianjurkan pada stadium awal hingga sedang.

Daftar Pustaka
Brunner L.S, & Suddarth, D.S. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, vol 1. Jakarta : EGC.
https://p2ptm.kemkes.go.id/informasi-p2ptm/ginjal-kronis

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun