Oleh:Â
Apriliya WijayantiÂ
Muhammad RohaniÂ
Indonesia adalah negeri dengan seribu budaya penuh keanekaragamannya. Selain sebagai negara kepulauan, Indonesia juga dijuluki sebagai negara yang memiliki berbagai keanekaragaman budaya, adat, maupun bahasa. Indonesia sendiri merupakan negara yang merdeka pada 17 Agustus 1945. Indonesia menjadi negara yang dikunjungi oleh ribuan wisatawan setiap tahunnya. Bukan karena letaknya yang dekat, tetapi kekayaan alam Indonesia yang berlimpah, mampu menyihir mata dunia. Salah satu keanekaragaman yang ada di Indonesia adalah suku bangsa. Indonesia memiliki banyak sekali suku bangsa, yang tersebar dari Sabang hingga Merauke. Dalam keanekaragaman yang tercipta itu, menjadikan Indonesia memiliki berbagai macam perbedaan yang menjadikan ciri khas masing-masing wilayah. Tetapi, semua itu dapat dilewati Indonesia dengan adanya nasionalisme dan patriotisme di kalangan masyarakat melalui pemakaian bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional.
Bahasa Indonesia digunakan sebagai alat komunikasi yang dipakai dalam berbagai keperluan dan berbagai situasi tentu tidak seragam. Hal ini disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang sedang terjadi. Keanekaragaman bahasa Indonesia ini disebut sebagai ragam bahasa. Dalam penggunaannya sendiri, bahasa Indonesia menerapkan prinsip baik dan benar. Bahasa dikatakan baik, apabila sesuai dengan situasi pembicaraan. Sedangkan bahasa dikatakan benar apabila sesuai dengan kaidah bahasa baku, baik kaidah untuk bahasa tertulis maupun bahasa lisan. Inilah yang menjadi pembeda dalam penggunaan bahasa Indonesia di kalangan masyarakat maupun akademisi di mimbar pendidikan.
Dalam perkembangannya sendiri bahasa Indonesia mengalami perubahan yang cukup signifikan. Bahasa yang semula digunakan sebagai bahasa Nasional, kini mulai dikenal masyarakat luar sebagai bahasa yang ingin dipelajari. Banyak mahasiswa asing yang datang ke Indonesia untuk mempelajari bahasa secara langsung. Oleh karena itu, berbagai perguruan tinggi yang memiliki program studi bahasa Indonesia mulai memberikan pengajaran BIPA (Bahasa Indonesia Bagi Penutur Asing). Kegiatan ini bukan hanya sekedar mengajarkan bahasa Indonesia kepada mahasiswa asing. Tetapi juga memberikan pengetahuan tentang budaya dan keanekaragaman lainnya yang ada di Indonesia. Harapannya selain mengerti tentang bahasa Indonesia, para mahasiswa asing juga mampu mengerti budaya yang ada di Indonesia.
Berbagai opini tentang internasionalisasi bahasa Indonesia juga mulai terdengar. Salah satu penyebabnya adalah bahasa Indonesia yang sudah diajarkan di 54 negara. Hal ini dapat dijadikan sebagai patokan atau jalan internasionalisasi bahasa Indonesia yang lebih luas lagi. Jika hal ini benar terjadi, maka besar harapan bagi bahasa Indonesia menjadi bahasa dunia yang pada saatnya akan mampu menyelenggarakan berbagai pagelaran kesusastraan Indonesia di berbagai forum Internasional. Oleh karena itu, mari berfokus menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa Internasional untuk Indonesia yang mendunia di abad 21. Terus Utamakan Bahasa Indonesia, Lestarikan Bahasa Daerah, dan Kuasai Bahasa Asing.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H