Mohon tunggu...
Aprilia Ayu Pramiswari
Aprilia Ayu Pramiswari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hanya mahasiswa biasa yang ingin berbagi kisah #temanbaca

in this world of worries, be the warrior

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KULIAH ATAU KERJA YA ?

3 April 2022   19:32 Diperbarui: 5 Maret 2023   16:13 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

SIDOARJO - " Life is choice. " Yaa, itu lah yang selalu diucapkan oleh orang diluar sana hidup adalah pilihan.

Yap. Memang kita masih hidup dalam naungan kedua orang tua yang mulanya semua hal mengenai kehidupan kita ialah orang tua lah yang memutuskannya, namun seiring berjalannya waktu kita sudah memasuki fase menginjak dewasa kita dituntut menjadi orang yg bijak baik bertindak, berkata dan dalam memutuskan suatu hal. Dan  salah satu situasi ini akan kita rasakan ketika sudah duduk dibangku SMA.

Ketika duduk dibangku SMA menurut Saya merupakan situasi yang paling sulit bagi Saya. Tidak hanya menguras tenaga dan pikiran saja tetapi pada saat SMA merupakan saat yang genting bagi kita untuk memutuskan jalan hidup kita selanjutnya setelah lulus sekolah. Apakah langsung bekerja atau kuliah?

" Kerja atau kuliah ya ?." Hanya kalimat itu yang selalu bergelut di pikiran saya. Dan akhirnya ketika sudah tiba menginjak kelas paling terakhir di SMA. Saya sudah memantapkan diri untuk memilih dan memutuskan untuk merantau, yakni kuliah di luar kota tempat tinggal Saya. Ya, tidak disangka nyatanya pilihan yang Saya ambil bertentangan dengan keputusan kedua orang tua Saya, mereka berkata " Gawe opo to kuliah ragate gedhe, wong lagian yo mengko ujung-ujunge nak dapur. " Kata Ayah dan Ibu .

Karena Saya sudah bertekad dengan membuat pilihan untuk terus melanjutkan pendidikan, Saya terus berusaha meyakinkan Ayah dan Ibu Saya. Saya pun berusaha belajar agar diterima di jalur SNMPTN, yang nantinya tidak mengeluarkan biaya yang terlalu banyak. Dan ternyata Tuhan berkata lain, mungkin SNMPTN bukan jalan Saya. 

Namun nyatanya Tuhan maha adil dibalik itu semua juga ada hikmahnya. Layaknya gunung es yang meluruh karena diterpa panasnya sang mentari, begitu juga pun dengan hati kedua orang tua saya yang akhirnya luluh dan memberikan kesempatan saya untuk meneruskan pendidikan, namun dengan syarat memilih universitas yang dekat dengan tempat tinggal.

Dan Alhamdulillahnya di kota Saya tinggal terdapat universitas yang sesuai dengan ekspektasi Saya yaitu UMSIDA (UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO), dekat dengan rumah dan jurusan yang tersedia pun amat banyak, serta membuka berbagai jalur yang memudahkan mahasiswa yang ingin berkuliah tanpa takut tidak punya biaya. Seperti contoh jalur prestasi, bidikmisi, kader, dll. 

Salah satu alasan Saya memilih UMSIDA karena di UMSIDA terdapat salah satu jurusan yang Saya dambakan sejak dahulu, yaitu jurusan Ilmu Komunikasi. Jurusan yang terkenal amat sulit diraih namun prospek kerjanya amat luas. Saya ingin masuk di jurusan ini karena Saya bercita-cita kelak akan menjadi presenter atau penyiar radio. Dan benar nyatanya UMSIDA memang tak pernah salah, di UMSIDA Saya bisa dengan mudah melakukan praktik secara langsung untuk menjdi penyiar radio. Karena di UMSIDA tidak hanya menyediakan jurusan yang banyak tetapi fasilitas yang disediakan pun sangat lengkap hingga mahasiswanya tak perlu takut dan bingung lagi untuk mulai berkarya.

Dengan keinginan Saya yang menggebu-gebu dan tanpa ingin menambah beban yang dipikul kedua orang tua Saya. Saya mencoba mendaftar di UMSIDA menggunakan jalur prestasi, yang dimana nantinya jika diterima akan mendapat keistimewaan mendapat potongan biaya SPP. Dan karena rahmat dan kuasa Tuhan Alhamdulillah Saya berhasil diterima dan resmi menjadi salah satu mahasiswanya.

So kawan, memang ini bukanlah kisah yang sangat menarik ataupun inspiratif. Namun dengan kisah Saya ini, besar harapan Saya agar meringankan beban pikir teman-teman yang masih bimbang, jangan pernah putus asa dan menyerah akan keadaan. Semua orang memiliki jalan hidupnya masing-masing, dan memang dalam sebuah perjalanan hidup yang kita lalui tak akan lepas dari sebuah pilihan, pilihan untuk maju atau mundur, pilihan untuk melangkah atau tidak , pilihan untuk menerima atau menolak. Namun mau tak mau kita harus tetap memilih satu pilihan hidup. Pilihlah seiring kata hati, kata hati tak pernah ingkari. Intinya terus semangat dan berjuang karena usaha tidak akan mengkhianati hasil.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun