Mohon tunggu...
Aprilia Dwi M
Aprilia Dwi M Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya merupakan seorang mahasiswa prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Wacana Tekstual dan Kontekstual

15 Juni 2024   20:29 Diperbarui: 15 Juni 2024   20:39 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

ANALISIS WACANA TEKSTUAL DAN KONTEKSTUAL

Masyarakat menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi dalam kehidupan sehari-hari, dalam proses komunikasi ini tidak terlepas dari wacana. Wacana adalah unsur kebahasaan yang relative paling kompleks dan lengkap. Satuan pendukung kebahasaanya meliputi fonem, morfem, kata, frasa, klausa, kalimat hingga satu paragraf yang utuh. Bentuk wacana terbagi menjadi dua yaitu wacana tekstual dan kontekstual. Analisis wacana tekstual dan kontekstual adalah dua pendekatan yang berbeda dalam memahami dan menginterpretasi sebuah teks atau wacana. Meskipun keduanya terkait, mereka fokus pada aspek yang berbeda dari sebuah teks.

1. Analisis Wacana Tekstual
Tekstual berarti satuan bahasa yang berupa teks dan bersifat abstrak dalam bidang deretan atau wacana kalimat dan kata (Kridalaksana, 2008:67). Analisis wacana tekstual menitikberatkan pada struktur teks itu sendiri, termasuk unsur-unsur seperti kalimat, paragraf, dan struktur naratif. Fokusnya adalah pada bagaimana teks tersebut disusun dan bagaimana elemen-elemennya saling berinteraksi untuk menyampaikan pesan atau makna. Analisis semacam ini mencakup analisis sintaksis (struktur gramatikal), semantik (makna kata dan frasa), dan struktur naratif (alur cerita, karakter, konflik, dan lain-lain). Analisis tekstual terbagi menjadi dua yaitu gramatikal dan leksikal. Aspek gramatikal adalah analisis wacana dari segi bentuk dan struktur lahir wacana yang meliputi referensi, pelesapan, dan penyulihan.sedangkan aspek leksikal adalah kegandaan makna yang ditimbulkan melalui adanya butir leksikal yang memiliki makna ganda yang meliputi repetisi, sinonimi, hiponimi, kolokasi, ekuivalensi. Tujuan dari analisis wacana tekstual adalah untuk memahami bagaimana struktur teks tersebut memengaruhi cara pesan atau makna disampaikan kepada pembaca.

2. Analisis Wacana Kontekstual
Analisis wacana kontekstual mempertimbangkan teks dalam konteks sosial, budaya, politik, dan historis di mana teks itu dihasilkan dan diinterpretasikan. Secara singkat dapat dikatakan bahwa analisis kontekstual berkaitan dengan konteks. Pengertian konteks ialah situasi atau latar terjadinya suatu komunikasi. Konteks wacana adalah aspek-aspek internal wacana dan segala sesuatu yang secara eksternal melingkupi sebuah wacana (Sumarlan, 2010: 47). Maka wacana atau tuturan pun terbagi menjadi dua yaitu wacana lisan dan wacana tulis. Wacana lisan meliputi pidato, siaran berita. Wacana tulisan meliputi novel, surat, dokumen tertulis, koran dan majalah. Konteks wacana secara garis besar dapat dibedakan menjadi konteks bahasa dan konteks luar bahasa. Konteks luar bahasa disebut dengan konteks situasi dan konteks budaya. Pemahaman mengenai konteks situasi dan budaya dalam wacana dapat dilakukan dengan berbagai prinsip penafsiran dan prinsip analogi. Fokus pada analisis wacana kontekstual adalah pada bagaimana konteks eksternal memengaruhi produksi dan pemahaman sebuah teks. Hal melibatkan, mempertimbangkan aspek-aspek seperti tujuan komunikatif penulis, norma-norma budaya yang mempengaruhi produksi dan interpretasi teks, serta konvensi sosial yang mengatur pemahaman dan penerimaan terhadap teks tertentu. Analisis wacana kontekstual sering kali melibatkan pemahaman tentang siapa penulisnya, audiens yang dituju, latar belakang budaya dan sejarah yang memengaruhi produksi teks, dan konteks sosial politik pada saat teks tersebut dihasilkan.


Kedua pendekatan ini sering kali digunakan bersama-sama untuk memberikan pemahaman yang lebih menyeluruh tentang sebuah teks. Dengan memperhatikan kedua aspek tersebut, pembaca dapat mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana sebuah teks dibuat dan diterima.

Referensi :
Oktavia, W., & Zuliyandari, D. (2019). Analisis Wacana Tekstual Dan Kontekstual Dalam Naskah Drama Bunga Rumah Makan Karya Utuy Tatang Sontani. Lingua: Jurnal Bahasa dan Sastra, 15(2), 223-233.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun