Tidak semua yang memiliki uang mampu mengatur kebutuhan hidupnya, karena uang mudah datang namun sulit untuk dikendalikan. Sulitnya mengatur keuangan menyebabkan anak kos merasa boros. Mereka dituntut untuk bisa mengatur segala kebutuhan di tengah melonjaknya biaya hidup. Makanan merupakan kebutuhan utama yang selalu masuk dalam daftar pengeluaran. Namun, dalam hal memilih makanan, anak kos cenderung mementingkan soal harga yang murah dan rasa yang enak, tanpa mengetahui lebih lanjut apakah makanan tersebut dapat memberi dampak terhadap kesehatan bagi tubuh.
" Anak kos lebih suka  mengkonsumsi makanan junk food, gorengan dan minuman manis. Hal ini dikarenakan mereka hidup di era yang serba instant. Dalam memilih makanan, mereka tidak memperhatikan kalori dan gizi yang terkandung dalam makanan tersebut." Ujar Lia Afrida
April menambahkan " Keterbatasan anggaran, serta keadaan yang mendesak seringkali menjadi alasan memilih makanan yang penting mengenyangkan tanpa adanya pertimbangan mengenai gizi."
Melihat persoalan tersebut, Lia Afrida dan Tim kelompoknya sebagai Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang memberi solusi melalui pembuatan konten review makanan di platform digital yaitu Instagram. Dengan adanya konten ini diharapkan anak kos terbantu untuk mendapatkan makanan terjangkau disertai informasi gizinya. Hal ini tidak hanya membantu menghemat waktu dan biaya, tetapi juga memastikan kebutuhan nutrisi tetap terpenuhi meskipun hidup dengan anggaran terbatas.
Dalam pembuatan konten review dimulai dengan mencari titik lokasi yang menyediakan makanan bergizi disertai harga terjangkau. Kemudian  membagikan informasi tersebut dalam bentuk video yang diunggah melalui akun media sosial (@Giziyuem). Tidak hanya memberikan informasi mengenai makanan saja, dalam video tersebut juga diberikan pengetahuan tambahan mengenai gizi.
" Dengan adanya proyek ini dapat memberikan motivasi anak kos yang sering mengabaikan perihal makanan bergizi. Meskipun melalui proyek ini tidak dapat memberikan efek secara langsung karena selera orang berbeda-beda". Ujar Nadia Risma
Akmalul menambahi " Makanan bergizi itu penting bagi tubuh, bukan soal rasa melainkan soal apa yang didapatkan dari makanan tersebut."
Melalui proyek ini diharapkan mampu menjadi solusi yang efektif untuk mengatasi kesulitan anak kos dalam mendapatkan makanan yang bergizi. Meskipun perubahan yang didapatkan dari proyek ini tidak dapat terjadi secara langsung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H