Mohon tunggu...
Shafa Aprilianingrum
Shafa Aprilianingrum Mohon Tunggu... Mahasiswa - Profesional

Public Health

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Siap Menyongsong Masa Depan Berkelanjutan: Transformasi Ekonomi Hijau di Indonesia

12 Oktober 2024   09:01 Diperbarui: 12 Oktober 2024   10:00 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Transformasi Ekonomi Hijau di Indonesia sebagai Strategi Mitigasi Perubahan Iklim dan Peningkatan Daya Saing Nasional


Bandung, 12 Oktober 2024 -- "Indonesia terus memperkuat komitmennya dalam menghadapi perubahan iklim global melalui transformasi ekonomi hijau. Seiring dengan meningkatnya ancaman perubahan iklim, pemerintah Indonesia menggulirkan serangkaian strategi untuk mengurangi dampak negatifnya dan memposisikan negara sebagai salah satu pelopor ekonomi berkelanjutan di kawasan Asia Tenggara" (Ujar Shafa)

Transformasi ekonomi hijau di Indonesia bertujuan tidak hanya untuk mengurangi emisi karbon, tetapi juga mendorong penggunaan sumber daya yang lebih efisien dan menciptakan peluang baru dalam industri hijau. Pendekatan ini dinilai dapat memitigasi risiko iklim secara signifikan sambil meningkatkan daya saing nasional dalam kancah ekonomi global.

Dalam berbagai kesempatan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian menyatakan bahwa Indonesia tengah menyusun kebijakan terpadu yang berfokus pada energi terbarukan, efisiensi sumber daya, serta inovasi di bidang teknologi hijau. "Kita sedang memasuki era baru di mana pertumbuhan ekonomi tidak bisa lagi bergantung pada cara-cara lama yang merusak lingkungan. Ekonomi hijau adalah jalan ke depan, dan kita siap untuk mengambil peran terdepan dalam transisi ini," ujarnya.

Beberapa strategi utama yang sedang dijalankan termasuk:
Pengembangan Energi Terbarukan: Indonesia terus meningkatkan investasi dalam energi terbarukan seperti tenaga surya, angin, dan biomassa. Targetnya adalah mencapai 23% bauran energi terbarukan pada 2025 dan menuju emisi nol bersih pada 2060.
Insentif untuk Bisnis Hijau: Pemerintah memberikan insentif fiskal kepada perusahaan yang mengadopsi teknologi ramah lingkungan, mengurangi limbah, serta menggunakan energi terbarukan dalam operasional mereka.
Penguatan Regulasi Lingkungan: Peningkatan regulasi untuk menekan deforestasi, degradasi lahan, serta mempromosikan praktik pertanian dan perhutanan yang berkelanjutan.
Pengembangan SDM dan Lapangan Kerja Hijau: Pemerintah fokus pada penciptaan lapangan kerja hijau melalui pelatihan dan pengembangan tenaga kerja yang terampil di sektor energi terbarukan dan teknologi hijau.
Melalui transformasi ini, Indonesia diharapkan dapat menciptakan jutaan lapangan kerja baru, memperkuat ketahanan pangan dan energi, serta memitigasi dampak perubahan iklim yang kian mengancam. Selain itu, daya saing Indonesia di pasar global akan semakin kuat, terutama dalam sektor yang mulai beralih pada prinsip-prinsip keberlanjutan dan ekonomi sirkular.

Dengan keberanian menghadapi tantangan perubahan iklim melalui strategi ekonomi hijau, Indonesia siap menjadi pemain penting dalam membentuk masa depan ekonomi dunia yang lebih berkelanjutan. Kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil menjadi kunci keberhasilan transformasi ini, di mana manfaatnya akan dirasakan oleh generasi masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun