Dalam kehidupan sehari-hari seseorang sering mengalami kesulitan untuk menentukan pilihan, mulai dari yang paling sederhana dan ringan sampai pada yang berat dan tidak terpecahkan. Situasi yang demikian ini dapat menjadi semacam gangguan kejiwaan yang dikenal dengan konflik kejiwaan. Adapun amalan doa untuk terapi perasaan bimbang dalam hadis yang diriwayatkan oleh Al Bukhari, Abu Dawud, At Tirmidzi, An Nasa’I, dan Ibnu Majah, diceritakan bahwa Jabir bin Abdillah mengatakan: “Rasulullah saw. mengajarkan kepada kami agar mohon pilihan kepada Allah dalam segala hal, dan beliau juga mengajarkan kepada kami ayat Alquran yang mengatakan: “bila seseorang di antara kalian bermaksud melakukan sesuatu, rukuklah dua raka’at yang bukan wajib (shalat sunnah dua raka’at), setelah itu bacalah doa berikut:
“Ya Allah, sesungguhnya aku mohon pilihan dengan ilmu-Mu, dan mohon diberi kekuatan dengan kekuasaan-Mu. Dan aku mohon anugerah-Mu yang amat besar. Sesunguhnya Engkau Maha Kuasa dan aku tidak berdaya. Engkau Maha Mengetahui dan aku tidak mengetahui, dan Engkau Maha Mengetahui segala yang gjaib. Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa urusan ini (sebutkanlah masalah yang dimaksud) adalah baik bagiku di dalam agamaku dan kehidupanku, maka tentukanlah ia bagiku dan mudahkanlah ia bagiku, kemudian berkatilah aku padanya. Dan jika Engkau mengetahui bahwa urusan ini (sebutkan masalah yang dimaksud) .buruk bagiku dalam agamaku, kehidupanku, dan akibat urusanku, maka palingkanlah aku dari padanya, dan tentukanlah kebaikan bagiku di mana saja adanya, kemudian ridhailah aku dengan . (sebutkanlah kebutuhan kita).”
Pada masa sekarang sebagian psikoterapis sudah menggabungkan antara psikoterapi medis dengan psikoterapi religius. Psikoterapi religius dengan doa sudah diajarkan oleh Rasulullah saw. Doa akan mempunyai kwalitas yang tinggi bila dilakukan dengan memperhatikan waktu-waktu dan tempat-tempat yang utama dan adab adab berdoa sebagaimana dituntunkan oleh Rasulullah saw. doa dalam perpektif psikologi memiliki pengaruh besar terhadap manusia secara psikis. Diantaranya mampu menenangkan, menentramkan dan meyakinkan diri terhadap pilihan yang dijalani. Selain itu doa memiliki sifat mengikat, yakni dari isi doa yang dipanjatkan, tanpa disadari menjadi self remainder bagi yang memanjatkan doa di alam bawah sadarnya untuk terus terjaga dan terarah pada doa yang dipanjatkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H