Mohon tunggu...
aprilia nuris
aprilia nuris Mohon Tunggu... Wiraswasta - Identifikasi masalahmu, tetapi berikan kekuatan dan energimu untuk solusi

Lahir di Bali, menempuh pendidikan di Jawa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Doa dari Dimensi Psikologi

4 Maret 2022   07:00 Diperbarui: 4 Maret 2022   07:13 881
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

             Doa adalah suatu cara ibadah kepada Tuhan dalam bentuk permohonan, permintaan sebagai bentuk pengakuan atas kelemahan diri dan kekuasaan suatu dzat tertinggi (Komalasari, 2022). Manfaat dan pengaruh doa secara psikologi telah banyak dibuktikan secara ilmu pengetahuan. Pentingnya doa bagi setiap orang, karena dengan membiasakan diri memohon kepada Allah akan membuat individu tersebut merasa dekat dengan Allah dan selalu berada dalam perlindungan-Nya. Pada era komunikasi yang begitu cepat seperti saat ini, setiap orang dipaksa untuk begitu sibuk dengan urusan sehari- hari hingga seolah ruh mereka tidak mampu mengejarnya. Adanya tuntutan pada era modern ini menjadikan manusia pada dunia nyata sebenarnya manusia teramat sangat kesepian dan sangat kurang kasih sayang. Hal inilah yang mampu mempengaruhi psikologi seseorang. Sehingga timbulah gangguan, seperti depresi, panik,dan berbagai gejala psikologi lainnya. Dalam keadaan seperti inilah doa datang membantunya.Karena dengan berdoa seseorang akan mendapatkan keyakinan kembali bahwa segala yang terjadi di dunia ini hanyalah sementara, semuanya cepat atau lambat pasti akan berlalu, seraya meyakini adanya kekuatan yang Mahaabadi dan Azali. Demikian dalam doanya seseorang akan menyandarkan diri kepada-Nya.

               Doa merupakan sebuah kebutuhan rohani untuk jiwa manusia, menggambarkan ketiadakberdayaan seseorang tanpa adanya pertolongan dari sesama makhluk, terlebih dari Tuhannya. Terdapat banyak kelebihan bagi seseorang yang melaksanakannya. Sesuai dengan apa yang difirmankan oleh Allah Swt. dalam Alquran Surah Ghafir Ayat 60 yang berbunyi:

Artinya: Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina". (Q.S Ghafir: 60).

             Peyakit- penyakit kejiwaan, seperti tekanan batin, takut, khawatir, sedih, pedih, stress, dan depresi yang bersumber dari perasaan dan pemikiran negative merupakan benih- benih rintangan bagi jiwa kita yang membutuhkan kedamaian. Seseorang yang berada dalam keadaan seperti ini, tentu saja salah satu cara yang munjur dan cepat adalah berkonsultasi dengan psikiater. Namun, disamping itu mendekatkan diri kepada Allah Swt dengan bermunajat mengetuk pintu-Nya dengan asma-asma Al-Husnanya pastilah sebuah kebutuhan yang mau tidak mau harus dipenuhi.

               Membiarkan ruh kita hampa adalah sama artinya dengan membiarkan ruh kita berhadap- hadapan dengan kesulitan. Ruh manusia adalah sama seperti badan yang juga membutuhkan asupan. Semua keinginan dan permintaan kita yang terus-menerus akan disimpan ke dalam alam bawah sadar. Sehingga seiring dengan berjalannya waktu akan menimbulkan berbagai komplikasi dan tekanan batin. Dengan berdoalah seseorang dapat mengungkapkan seisi batinnya sehingga dapat memiliki kekuatan kembali, memiliki harapan, dan dapat mengurangi rasa ketakutan. Selain itu dengan doa juga dapat mengalahkan ego kita sendiri. Doa tidak mengenal rintangan dalam jarak dan tempat. Karena dalam berdoa kelemahan seorang hamba yang tidak terkira dapat ditambatkan kepada kekutan Yang maha tak terbatas dalam ikatan penghambaan. Karena itulah dengan berdoa, ruh dan psikologi seseorang dapat dikuatkan kembali. Coba perhatikan, meski tidak ada seorang yang dapat menjadi tempat untuk berbagi, untuk berbicara, namun ada Allah Swt, yang selalu ada dan hadir dalam setiap saat siap mengabulkan doa.

                Beberapa contoh doa psikoterapi Islam yang dapat diamalkan terdiri dari 3 doa.Diantaranya yaitu Doa untuk Terapi Kesedihan, Kesusahan dan Kegelisahan, Doa untuk Terapi Gangguan Insomnia, dan Doa untuk Terapi Perasaan Bimbang. Doa untuk Terapi Kesedihan yang dapat diamalkan oleh kita yaitu dari Rasulullah saw. selalu memperbanyak istighfar. Dia juga menganjurkan kepada para sahabatnya untuk melakukan hal yang sama. Memperbanyak istighfar dapat menghilangkan kesedihan, membebaskan perasaan terhimpit, bahkan melapangkan rizki (Najati, 2004: 368). Dalam Jami’ At-Tirmidzi diriwayatkan dari Anas bahwa Rasulullah saw. Apabila merasa sedih karena suatu hal, beliau mengucapkan:

“Maha Suci Allah yang Maha Agung.” (Dokpri)
“Maha Suci Allah yang Maha Agung.” (Dokpri)
               Namun bila beliau bersungguh sungguh sekali dalam doanya, beliau mengucapkan:

“Ya Hayyu Ya Qayyum.” (Dokpri)
“Ya Hayyu Ya Qayyum.” (Dokpri)
              Contoh doa untuk terapi gangguan insomnia selanjutnya Rasullah saw. pun memberi nasihat berupa doa bagi orang yang terkena gangguan insomnia atau susah tidur. Dari sudut pandang kesehatan mental, insomnia merupakan salah satu penyakit yang menampakkan diri pada gejala tidak dapat tidur. Penyebab insomnia beraneka macam. Terutama karena hilangnya ketentraman batin sebagai akibat dari berbagai masalah yang menimpanya. Pengobatan biasanya dilakukan dengan pemberian obat penenang atau obat tidur. Namun obat tersebut bekerja hanya untuk satu kali pakai, artinya orang baru bisa tidur setelah menelan obat tersebut. Akibatnya lama-kelamaan seseorang baru dapat tidur setelah minum obat penenang atau obat tidur (Zakiah, 1992). Diriwayatkan dari ‘Amru bin Syu’bah, dari ayahnya, dan kakeknya, bahwa Rasulullah saw. pernah bersabda:

Dokpri
Dokpri

“Jika salah satu dari kalian susah tidur, maka berdoalah: “Aku berlindung dengan seluruh kalimat Allah SAW. yang sempurna dari murka, siksa dan keburukan hamba-Nya, serta dari fitnah setan yang hadir mengganggu. Maka dengan doa itu tidak akan membahayakan dirinya.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun