Apa Itu Neoliberalisme?
      Neoliberalisme merupakan sebuah aliran pemikiran ekonomi dan politik yang menekankan pada pentingnya pasar bebas, deregulasi,privatisasi serta adanya pengurangan campur tangan pemerinntah dalam ekonomi. Aliran ini lahir pada pertengahan abad ke-20 sebagai sebuah tanggapan terhadap pandangan ekonomi keynesianisme yang sangat mendominasi pada masa itu. Adapaun beberapa ciri yang mengkhasan teori ini :
- Neoliberalisme mendukung pasar bebas dan kompetisi sebagai cara terbaik untuk mencapai efisiensi ekonom.
- Neoliberalisme mendorong privatisasi entitas publik, seperti perusahaan milik negara, untuk mengurangi peran pemerintah dalam sektor ekonomi.
- Pandangan ini menginginkan pengurangan regulasi pemerintah yang dianggap menghambat perkembangan bisnis dan inovasi.
- Pandangan ini menginginkan pengurangan regulasi pemerintah yang dianggap menghambat perkembangan bisnis dan inovasi.
Sehingga kami mencoba melakukan sebuah analisis dengan menggunakan teori neoliberalisme terhadp dua (2) artikel sebagai berikut ini:
ARTIKEL PERTAMA : Kerjasama Ekonomi Indonesia dan Australia
        Dalam artikel ini membahas tentang perjanjian kemitraan ekonomi komperhensif Indonesia-australia (AI-CEPA) yang ditand tangani pada maret 2019 dan bertujuan untuk menyatukan hubungan budaya dan meningkatkan perekonomian dikeddua negara , untuk menunjukkan Indonesia yang memiliki potensi pasar yang menguntungkan bagi insvestor Australia , serta memperkuat poros ekonomi Indonesia dan Australia dengan mengimplementasikan AI-CEPA agar membantu memulihkan perekonoiaan setelah terpaan pandemic covid-19.
      Kondisi ini apabila dilihat dari segi perspektif neoliberalisme dapat dilihat sebagai perkembangan kerja sama yang positif, karena mendorong perdaganga bebas dan investasi antara kedua negara. Hal ini sejalan dengan pemikiran neolibealisme yang mendukung pasar bebas dari segala bentuk pembatasan, terutama tarif. AI-CEPA menjadi jembatan antara Indonesia dan Australia sehingga menjadi klasik peningkatan ekspor produk dan saling memanfaatkan keunggulan satu sama lain demi meningkatkan produktifitas serta maminimalisir biaya operasi. Contohnya dalam sektor makanan dan minuman.
      Namun, penting untuk dipertimbangkan kemungkinan munculnya potensi dampak negatife dari kebijakan AI-CEPA terhadap tenaga kerja (kelomok rentan).
Â
ARTIKEL KEDUA: Indonesia Melunasi Hutang Hingga IMF Tidak Bisa Intervensi Lagi.Â
        Didalam artikel ini menjelaskan tentang pencapaian Indonesia dalam melunasi seluruh utangnya kepada Dana Moneter Internasional (IMF) pada tahun 2022myang lebih cepat dari jadwalnya. Hal ini menjadi Langkah yang signifikan bagi Indonesia sebagai upaya pemerintah untuk meningkatkan perekonomian negara dan mengurangi ketergantungan pada pinjaman luar negeri. Keputusan tersebut didukung oleh pertimbangan beberapa aspek perekonomian, aliran modal masuk, cadangan devisa,dan kebutuhan pembiayaan.
      Atas terjatuhnya kondisi ini neoliberalisme cenderung mendukung kebebasan ekonomi termassuk kebijakan fiskal negara. Dalam perspektif ini, pembayaran hutang menjadi tanggung jawab negara yang harus diatasi tanpa intervensi eksternal seperti IMF. Sebagai halnya Tindakan Indonesia melunasi hutang pada IMF dan mengakhiri keterlibatan IMF dalam kebijakan Indonesia. Dari segi ekonomi mencerminkan dorongan untuk lebih mandiri secara ekonomi. Keputusan ini menunjukkan keyakinan pada pasar bebas dan penilaan bahwa negara dapat mengelolah kebijakan ekonomi sediri tanpa intervensi eksternal.