Mohon tunggu...
Appri
Appri Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

makan nasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Federasi Rusia Menganeksasikan Semenanjung Krimea

16 Oktober 2023   20:49 Diperbarui: 16 Oktober 2023   20:52 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Federasi Rusia melakukan aneksasi terhadap Negara Ukraina khususnya dibagian semenanjung krimea yang terjadi pada tahun 2014 sampai sekarang.  Aneksasi sendiri merupakan suatu keadaan yang mana sebuah negara melakukan pencaplokan atau pengambilan secara paksa  tanah / wilayah milik  negara lain, seperti halnya invansi yang  dilakukan oleh negara rusia terhadap  negara ukraina khususnya dibagian  wilayah semenanjung crimea, setelah melakukan aneksasi, rusia semakin meningkatkan kehadiran militernya di semenanjung krimea serta membuat sebuah ancaman untuk lebih memperkuat status quo terhadap wilayah tersebut. Tindakan yang dilakukan rusia sendiri telah banyak mendapat cengkaman dari pihak-pihak  internasional sehingga ini menarik perhatian untuk melakukankan sebuah analisis didalam teori  hubungan intanasional .  invansi tersebut bisa dilihat dari berbagai segi persfektif teori yang ada didalam ilmu hubungan internasional yaitu sebagai berikut:

  • Teori Neorealisme

Teori ini beranggapan bahwa invansi yang sudah terjadi beberapa tahun belakangan ini yang dilakukan oleh rusia terhadap wilayah crimea yang mana ini dilatar belakangi karena adanya perimbangan kekuatan (belance of power ) dikawasan eropa timur antara koalisi barat ( AS,UE,Ukraina ) dan Rusia. Perimbangan kekuatan atau belance of power didalam hubungan intarnasional lebih mengacu pada keperimbangan antara negara-negara atau sebuah aliansi untuk mencagah terjadinya satu entitas menjadi terlalu kuat , sehingga dengan adanya keseimbangan kekuatan maka negara lain tidak dapat memaksakan kehendanya bahkan tidak bisa mengganggu kepentingan negara lain. Tindakan ini didasari oleh ketidak berimbangan ( imbalance of power) terhadap kekuasaan sehingga memotivasi Rusia untuk mengambil alih wilayah Krimea ,untuk mengembalikan perimbangan kekuatan di kawasannya.

  • Teori Realisme Ofensif

 Jika dilihat dari persfektif Realisme Ofensif  Invansi Rusia atas  wilayah Krimea ini dapat memicu sebuah argument yang mengatakan bahwa invansi ini  terjadi disebabkan karena ambisi rusia yang ingin menjadi hegemoni dikawasan Eropa Timur.  Persfektif ini lebih memandang bahwa negara rusia sendiri memiliki sebuah Hasrat yang mana menginginkan negara yang hegemoni di Kawasan itu.dengan berusaha bertahan dibawah kekuasaan anarki dengan cara memaksimalkan kekuatan, kekuasaan serta pengaruhnya demi meraih keamanan dengan melalui Hegemoni dan Dominasi.

  • Teori Realisme Defensif        

Berbeda dengan teori lain , teori ini berpendapat bahwa pendorong utama terjadinya invansi Rusia ke Crimea yaitu  dikarena Rusia merasa faKtor keamanan nasional terancam serta terjadinya dilema keamanan dan geografis  oleh kebijakan ukraina yang cenderung pro-barat. Sehingga teori ini mengubah kecenderungan sebuah negara untuk mematuhi teori keseimbangan kekuasaan dengan menjamin keamanan nasional. Oleh karena itulah rusia berusaha semaksimal mungkin untuk tetap melakukan aneksesi terhadap ukraina, demi kembalinya keamanan negara serta kepemilikan negara di bagian semenanjung crimea.

Referensi : - Mohamad Roayidin; buku Teori Hubungan Internasional dari persfektif klasik sampai non-barat,Terbit Depok: Rajawali Pers, 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun