Mohon tunggu...
Apriliani Kartini
Apriliani Kartini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi UIN Jakarta, Jurusan PGMI, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Akun platform sebagai pengumpulan tugas

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Apa Itu Penalaran Deduktif dan Induktif?

26 Juni 2023   01:13 Diperbarui: 26 Juni 2023   01:24 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Apa itu penalaran ?

                Penalaran adalah suatu proses berfikir manusia untuk menghubung-hubungkan data atau fakta yang ada, sehingga sampai pada suatu simpulan. Juga bisa merupakan gagasan, pikiran, kepercayaan, atau simpulan yang salah. Terdapat dua jenis metode dalam menalar yaitu deduktif dan induktif.

1. Penalaran deduktif

Adalah proses berfikir dari soal-soal yang sifatnya abstrak kepada yang konkret, dari sesuatu yang sifatnya universal kepada yang individual, dari umum kepada yang khusus. Pada saat bersamaan, deduksi juga didefinisikan sebagai suatu metode untuk mengambil kesimpulan, yang hakikatnya sudah tercakup di dalam suatu proposisi atau lebih. Ada elemen untuk menarik kesimpulan secara logis menggunakan pemikiran deduktif

  • Argumen
  • Proposisi
  • Promis
  • Kesimpulan
  • Aksioma
  • Aturan inferensi                                                                                                                                                                                                                                         

2. Penalaran induktif

Adalah penalaran yang dimulai dari peristiwa-peristiwa yang khusus kemudian beranjak ke peristiwa yang sifatnya umum. Secara umum penalaran induktif dibagi menjadi tiga yaitu generalisasi, analogi dan sebab akibat.

  • Penalaran generalisasi : proses penalaran yang bertolak dari fenomena individual menuju kesimpulan umum. Contoh, Nana adalah bintang kelas dan ia pintar Bahasa inggris.
  • Analogi : cara merumuskan kesimpulan dengan membandingkan dua hal yang mempunyai sifat yang sama. Misalnya, manusia tidak suka diganggu apalagi diancam keselamatannya. Mengingat Binatang juga mempunyai sifat yang relative sama dengan manusia, setelah kita bandingkan kita dapat menyimpulkan bahwa Binatang juga tidak mau diganggu apalagi diancam keselamatannya. Bedanya, Binatang menggunakan naluri untuk mengetahui dan menghadapi bahaya yang mengancamnya, sedangkan manusia menggunakan kemampuan berfikirnya.
  • Sebab akibat : menyatakan bahwa semua peristiwa harus ada penyebabnya. Terdapat tiga pola hubungan sebab akibat antara lain :
    • Penalaran dari sebab ke akibat, dimulai dengan pengamatan terhadap suatu sebab yang diketahui untuk menarik kesimpulan mengenai akibat yang mungkin ditimbulkan.
    • Penalaran dari akibat ke sebab, dimulai dari suatu akibat yang diketahui kemudian dipikirkan apa yang mungkin menjadi penyebabnya.
    • Penalaran dari akibat ke akibat, berpangkal dari suatu akibat dan langsung dipikirkan akibat lain tanpa memikirkan sebab umum yang menimbulkan kedua akibat itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun