Handphone atau yang dulunya dikenal dengan telepon genggam merupakan alat komunikasi yang pertamakali ditemukan oleh Martin Cooper pada tahun 1973. Seiring berkembangnya zaman telepon juga mengalami perubahan. Telepon yang tadinya hanya dapat digunakan di suatu tempat tertentu atau tidak bisa dibawa kemanapun, kini dapat digunakan di tempat yang berbeda-beda dan bisa dibawa kemana-mana dimasukkan ke dalam tas ataupun kantong baju dan celana. Fitur nya yang mudah dipahami membuat handphone dapat digunakan oleh berbagai kalangan dari anak-anak, remaja, dewasa, dan tua.
Dibalik kecanggihannya, handphone juga dapat memberikan dampak buruk terlebih lagi untuk kalangan anak-anak. Lalu, apa saja dampak negatif handphone bagi anak usia dini yang dapat terjadi? Simak informasinya berikut ini!
Dilansir dari laman web https://diskominfo.kedirikab.go.id/baca/dampak-negatif-gadget-bagi-anakanak%20hati. Menggunakan handphone terlalu lama dapat memengaruhi kesehatan fisik, mental, dan emosional anak. Menonton layar pada handphone secara terus menerus dan lupa waktu akan meningkatkan risiko mata lelah. Anak yang kecanduan gadget pun akan sulit tidur dan susah fokus.
Masalah mental lainnya yang mungkin timbul antara lain kecemasan, kesepian, rasa bersalah, dan perubahan suasana hati. Penggunaan gadget berlebih juga berisiko autisme pada anak-anak. Tidak sedikit anak yang menjadi agresif dan mudah marah jika orangtua tidak membolehkannya untuk bermain gadget. Hal ini bisa menghambat tumbuh kembangnya dalam hal menahan diri, berpikir, dan mengendalikan emosi.
Maka dari itu, untuk mencegah terjadinya dampak buruk handphone terhadap anak diperlukan peranan orang tua di dalamnya. Orang tua dapat membatasi jangka waktu lamanya anak bermain handphone. Kemudian orang tua juga harus mengawasi anak-anak dalam bermain handphone untuk menghindari anak-anak untuk menonton konten dewasa yang dapat menimbulkan kecanduan nantinya. Orang tua juga dapat mengalihkan suasana dengan mengajak anak ngobrol agar anak-anak tidak sering memainkan handphonenya. Orang tua harus bersikap tegas terhadap anak demi mewujudkan masa depan yang cerah untuk anak-anak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H