TransContinent merupakan perusahan multimoda transport yang didirikan sejak 2004 menangani pengiriman, pergudangan, jual beli, manajemen pelabuhan dan logistic terhadap alat-alat berat dan strategis lainnya. Dengan begitu kompleks nya bidang yang ditangani, menjadikan perusahaan tersebut bagaikan infrastruktur pendukung industry dan dunia usaha.
Perusahaan yang memiliki kantor utama di DKI Jakarta, Perth Australia, Angeles City provinsi Pampanga Filipina, serta 19 cabang di 12 Propinsi di Indonesia (Aceh, Sumatra Utara, Sumatra selatan, Banten, DKI Jakarta, Jawa Timur, Banjar Masin Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kaliman Tengah, Sulawesi Utara, Maluku Utara), Bahkan sekarang sedang dipersiapkan pendirian di Provinsi Gorontalo, Jogyakarta serta berbagai lokasi yang perlu dibangun pelabuhan strategis. Dengan begitu banyak kantor cabang yang dimiliki, menjadikan kiprah perusahaan tersebut sangat diperhitungkan keberadaannya di Indonesia.
Untuk Aceh sendiri sejak tahun 2020 telah dimulai oleh anak perusahan PT Royal Andalas Energi yang juga bergerak utamanya bidang bongkar muat dengan kantor di Stui Banda Aceh. Pembangunan Trans Continent di seputaran Pelabuhan Kreung Raya Banda Aceh diatas perbukitan dengan luas lahan 8 hektar dengan pandangan view Selat Malaka yang indah, akan dijadikan sebagai salah satu kantor alternative untuk pengontrolan jalannya seluruh usaha yang telah merambah dunia tersebut. Selain itu barang kiriman melalui Pabean Banda direncanakan akan di stock pada areal perkantoran TransContinent.
Dengan mengunakan system terintegrasi yang berbasiskan teknologi digitalisasi pergerakan usaha terprogram dan dapat dikontrol dari mana saja termasuk di luar negeri dengan catatan posisi pengawas terkoneksi dengan internet. Secara umum hampir semua intruksi dapat dilakukan dengan menggunaka alat komunikasi atau gajed yang memenuhi spesikasi untuk itu. Armada perusahaan yang jumlahnya ratusan unit dapat dikontrol dan diketahui dimana serta sedang melaksanakan aktivitas apa. Bila sedang mengisi bahan bakar dan atau menyedot bahan bakar dari tangki yang dilakukan oleh pengendara nakal dapat terbaca dari pusat kontrol.
Era digitalisasi sekarang ini semua aktivitas perusahaan dapat diketahui oleh Ouner Ismai Rasyid yang merupakan Putra Aceh lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala (USK) tahun 1992 tersebut. Tiori ilmu ekonomi studi pembangunan yang diperoleh dari kampus Darussalam, terbukti dapat diaplikasikan dalam bentuk karya nyata. Dengan pengalaman jatuh bangun serta pahit getir dalam membangun dunia usaha yang fokus pada industry pelabuhan menjadikan ianya kuat dan tangguh.
Bekal ilmu dari bangku kuliah sebagai dasar dan kepercayaan diri yang kemudian beliau kembangkan berbagai inovasi dilapangan. Ketekunan, prilaku jujur, serta bersungguh-sungguh untuk memunculkan professionalisme dalam membangun usaha sehingga dipercaya oleh banyak pihak yang membuat usahanya berkembang luar biasa. Kerja keras serta tidak malu untuk belajar kepada siapa saja dengan merintis serta membuat jaringan silaturrahmi sebagai mana yang diajarkan Rasulullah menjadikan usaha yang dibangunnya berbuah manis sebagai mana yang terlihat sekarang.
Empat ratusan karyawan tetap yang dimiliki trans continent termonitor dengan baik dalam mengerjakan aktivitas dan terintegrasi dalam system yang telah dibangun dengan menggunakan jaringan teknologi informasi. Sehingga sekarang ini tugas Ismail Rasyid selaku pemilik usaha lebih banyak kepada mengembangkan jaringan usaha dengan membuka kantor cabang baru yaitu pelebaran sayap pada unit usaha turunannya dengan tetap menjaga keberlangsungan usaha secara profesional.
Dari data dan fakta lapangan, masuknya trans continent disetiap daerah terutama di seputaran pelabuhan, terbukti geliat intensitas pergerakan kegiatan ekonomi meningkat secara bertahap. Pertumbuhan ekonomi dapat tumbuh dan berkembang utamanya dikarenakan infrastruktur penyanggah utama terhadap pengembangan berbagai kegiatan ekonomi sudah terpenuhi. Keberadaan manajemen pelabuhan yang mumpuni merupakan penyambung utama terhadap berbagai kegiatan ekspor-impor yang dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah.
Posisi strategis dalam menciptakan kelancaran perguliran roda ekonomi bangsa merupakan momentum yang harus dimanfaatkan oleh pemerintah daerah utamanya sebagai regulator untuk merangkul dan mengajak para pengusaha mau bergabung agar dapat memperkuat pembangunan perekonomian. Kawasan Industri Aceh (KIA) ladong diharapkan menjadi sentra pertumbuhan ekonomi baru di Aceh dengan adanya terobosan “groundbreaking” dari Trans Continent.
Sebagai mana rancangan masterpland, diareal trans continent akan dibangun berbagai pabrik yang tentu akan menyerap banyak tenaga kerja. Sepertihalnya perusahaan Korea telah memberikan lampu hijau untuk pabrik pengolahan minuman sehat daun kelor serta berbagai produk turunannya yang akan dibangun di area Trans Continent. Begitu juga terhadap pengusaha lokal sektor pertanian khususnya yang akan melakukan ekspor komoditas pertanian cabai, bawang serta berbagai rempah-rempah yang sangat tinggi harganya di luar negeri juga akan menggunakan jasa perusahaan tersebut untuk aktivitas ekspor-import.