Mohon tunggu...
Apriani Dinni
Apriani Dinni Mohon Tunggu... Guru - Rimbawati

Biarkan penaku menari dengan tarian khasnya, jangan pernah bungkam tarian penaku karena aku akan binasa secara perlahan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Roncean Butiran Kristal

22 September 2020   03:20 Diperbarui: 22 September 2020   03:21 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ini adalah roncean yang  dibuat untuk lelaki peminum kopi susu

Kepulan asapnya menjadi sahabat dikala pagi dan senja

Aroma Kopi menyetubuhi tubuhnya sampai tak bersisa

Butiran Kristal turun dari kedua pipi, dikumpulkan satu persatu 

Meronce penuh kehati-hatian  kristal itu bukan sembarang kristal 

Butiran kistal sebuah rasa, sangat rapuh bila sampai ketangan yang tidak tepat

Perempuan itu ingin menitipkan roncean kristal pada lelaki yang bisa menjaganya 

Bukan pada lelaki yang akan membuat roncean hancur tak berbentuk 

Setiap malam kristal  turun deras di pipi lembutnya 

Ia kumpulkan satu persatu dironce dan disimpan dalam bilik hati

Sampai saatnya ia akan berkata "Terimalah roncean kristal rasa yang akan dititipkan padamu, apakah engkau sanggup menjaganya?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun