Mohon tunggu...
Apriani Dinni
Apriani Dinni Mohon Tunggu... Guru - Rimbawati

Biarkan penaku menari dengan tarian khasnya, jangan pernah bungkam tarian penaku karena aku akan binasa secara perlahan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Wanita yang Merindukan Aroma Kopi

4 September 2020   04:20 Diperbarui: 2 Oktober 2020   16:47 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Ini adalah kisah tentang wanita yang merindukan aroma kopi, wanita yang selalu menghirup wangi kopi baik di pagi dan sore hari.

Kopi  menjadi sahabatnya dikala  Ia tengah merindukan Lelaki yang tubuhnya beraroma kopi.

Di pagi dan senja hari Ia membalurkan bubuk kopi di tubuhnya, berharap aromanya mendarah daging, menebar wewangian yang liuk kepulan kopinya di hirup penuh rasa.

Wanita perindu aroma kopi selalu bersimpuh kepada Tuhannya, tanpa malu Ia mengemis pada Tuhan agar doa-doanya di kabulkan, derai butiran kristal mengiringi sebuah bisik kepada Tuhan.

Wanita yang merindukan aroma kopi tanpa bosan akan selalu berdoa  dengan doa yang sama, dimana Ia selalu mengetuk pintu langit sampai Tuhan membukakan pintu untuknya.

Di kesunyian, wanita yang merindukan kopi selalu ingin menghirup aroma  kopi pada cangkir yang telah di hirup bersama Lelaki beraroma kopi di suatu masa.

ADSN1919

Catatan tayang di Secangkirkopibersama.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun