Mohon tunggu...
Apriani Dinni
Apriani Dinni Mohon Tunggu... Guru - Rimbawati

Biarkan penaku menari dengan tarian khasnya, jangan pernah bungkam tarian penaku karena aku akan binasa secara perlahan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Jarak Usia Tak Menghambat Sebuah Persahabatan

13 Juni 2020   13:54 Diperbarui: 13 Juni 2020   14:02 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sahabat menurut saya adalah orang yang saling memahami satu sama lain dan saling membantu tanpa mengharap imbalan, sahabat adalah orang yang ada dikala suka maupun duka.

Seperti kita ketahui, manusia adalah makhluk sosial yang tidak mungkin bisa hidup sendiri dan sekecil apapun pasti membutuhkan bantuan orang lain.

Jujur saja, saya dulu sulit bergaul dan tidak punya seorang  sahabat satupun sampai SMA, karena saya berteman sekedarnya saja dan dengan siapa saja,  ketika kuliah saya baru punya sahabat sampai  sekarang, meski jarang, kami  masih suka kumpul-kumpul untuk silaturahmi atau sekedar makan-makan. Sahabat saya ketika kuliah hampir seusia dan hanya  beda setahun di atas usia saya.

Hal ini berbeda ketika saya menjadi Kepala Sekolah, saya mempunyai sahabat atau gank emak-emak dengan usia yang berbeda-beda dan jauh diatas usia saya, paling dekat saja sepuluh tahun di atas usia saya dan seperti biasa diantara berlima itu saya paling bontot. Tapi alhamdulillah mereka tidak membeda-bedakan siapa saya dan siapa mereka, kami berbaur dan bisa ngobrol, bercanda dengan bebas.

Kami sering sharing masalah sekolah, masalah kedinasan dan masalah lainnya, siapapun bisa memberi solusi tanpa merasa digurui, dan tidak melihat siapa yang bicara.

Kami sering pergi bersama entah itu berangkat rapat, senam atau kegiatan lainnya dan biasanya kami berkumpul di satu titik, yaitu sekolah yang dipimpin oleh bu Lili (salah satu sahabat saya). 

Saya banyak belajar tentang cara menghargai dan menjamu tamu, karena kami pernah bersama-sama mendapat tanggung jawab untuk mengelola kegiatan se-Kota Cirebon yang diadakan di sekolah saya dan sekolah beliau, alhamdulillah acara besar tersebut  sukses berkat kerjasama yang baik antar dua sekolah tersebut.

Ketika bepergian kendaraan yang sering dipakai adalah kendaraan bu Tuti ( Insya Allah sebentar lagi ikut seleksi pengawas). Semoga saja proses seleksinya lancar dan lolos menjadi pengawas, semoga juga menjadi pengawas bina di sekolah saya. Hehehe.

Saya banyak belajar dari bu Tuti yang saya tau bahwa diantara kami berlima, beliau adalah sosok yang paling sabar dan memiliki semangat untuk belajar.  Masalah kearsipan beliau jagonya, jadi sudah layak kalau bu Tuti menjadi pengawas sekolah.

Awal bulan Juni ini, kami merasa kehilangan karena salah satu sahabat saya, ibu Yayah, Purnabakti alias pensiun. Melihat sosoknya, sepertinya beliau belum pantas Purnabakti karena masih segar, terlihat muda dan semangatnya  sangat  luar biasa. Saya pribadi akan kehilangan sosoknya, karena biasanya kalau senam yang diadakan sebulan sekali oleh KKGO (Kelompok Kerja Guru Olahraga) bersama K3S (Kelompok Kerja Kepala Sekolah) saya dan  bu Yayah sering berada di barisan pertama, saya terbawa aura semangatnya ketika senam bersama tersebut.

Ada satu sosok yang belum saya sebut yaitu bu Reni yang tanpa permintaannya kami mengangkat beliau menjadi ketua gank, karena beliau banyak kenalannya, wawasannya luas dan dikenal sosok paling berani di lingkungan Kepala Sekolah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun