Mohon tunggu...
Apriani Dinni
Apriani Dinni Mohon Tunggu... Guru - Rimbawati

Biarkan penaku menari dengan tarian khasnya, jangan pernah bungkam tarian penaku karena aku akan binasa secara perlahan

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Kenangan Idul Fitri, Kami Satu Mobil dengan Dua Karung Durian dan Sekarung Rambutan

24 Mei 2020   13:49 Diperbarui: 24 Mei 2020   13:39 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
apotekgriyafarma.wordpress.com

Bila ditanya momen Idul Fitri yang paling berkesan selama hidup? saya pasti akan menjawab masa kecil adalah masa yang paling membahagiakan, banyak kenangan indah bersama orangtua, kakak dan adik. Di masa saya belum mengetahui betapa rumitnya menjadi orang dewasa.

Pengalaman paling berkesan, di saat saya masih tinggal di Cariu tahun 1984 sampai 1988, kami mudik setiap hari H, setelah shalat Idul Fitri dan open house,  kami mudik dengan memakai Mobil Dinas Camat, yaitu Mobil Colt warna Orange dan tidak ber-AC. Bisa dibayangkan kami berdelapan, harus berbagi tempat dengan barang bawaan, berupa koper-koper baju, dua karung Durian dan satu karung Rambutan.

Masyarakat Cariu, pada umumnya mata pencahariannya adalah  berkebun dan bertani, sebagai tanda syukur masyarakatnya sering memberi hasil panen ke bapak dan mereka ikhkas memberi  serta tidak mau dibayar, bapak biasanya membagikan kembali pemberian mereka, pada pegawai Kacamatan. Buah Kecapi, Durian, Rambutan, Petai, Duku, Lobi-lobi dan masih banyak lagi yang lain, yang sering mereka kirim ke rumah.

Ketika Idul Fitri, bapak dapat kiriman berkarung-karung Durian dan Rambutan, jadi otomatis kiriman itu bapak bawa ke Bandung, berjejalan dengan kami, apalagi waktu itu belum ada tol Cipularang, otomatis kami lewat jalur puncak yang pasti macet dan buka tutup jalan, lebih parahnya lagi di tengah perjalanan, hujan lebat dan kaca mobil terpaksa ditutup. 

Jadi bisa dibayangkan rasanya berada di dalam mobil dalam kondisi tidak ber-AC dan di dalam mobil ada dua karung Durian dengan bau yang sangat menyengat. Belum lagi banyak semut yang keluar dari  karung Rambutan karena udara di mobil terasa panas, jadi mereka keluar mencari udara segar, hehehe.

Selama perjalanan saya sering muntah-muntah saking pusingnya, dan ternyata bukan saya saja yang mabok darat, tapi adik dan kakak angkat saya  juga mengalami hal yang sama. 

Para pembaca saya harap  jangan ikut membayangkan bagaimana rasanya berada di dalam mobil saat itu, karena pasti akan terbawa suasana dan membuat suasana lebaran saat ini jadi tidak nyaman. Hihihi...

Perjalanan Cariu - Bandung bisa mencapai 5 sampai 6 jam lamanya, ini bila perjalanan lancar, tapi kalau sedang macet bisa lebih lama lagi. 

Di Bandung, buah Durian dan Rambutan bapak bagi-bagi pada para kerabat. Saya melihat bapak bahagia melihat buah tangannya habis mereka lahap. Perjuangan kami selama di perjalanan untuk membawa buah tangan terasa terobati saat melihat mereka tersenyum bahagia menerima buah tangan yang sengaja kami bawakan buat mereka.

Hem, tanpa terasa sudah di akhir cerita, itulah pengalaman Idul Fitri yang tidak akan pernah saya lupakan seumur hidup saya. Akhir kata, karena masih di dalam suasana lebaran, dari lubuk hati yang paling dalam, saya ucapkan selamat hari raya Idul Fitri 1441 H. Mohon maaf lahir batin buat teman-teman semua.

ADSN1919

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun