Mengolah buah-buahan lokal merupakan tantangan yang diberikan team Kompasiana pada event samber THR hari 15. Berbicara buah lokal saya teringat buah Mangga yang mudah didapat di Kota Cirebon. Hari-hari biasa masih bisa ditemui di pasar-pasar tradisional meski tidak sebanyak dikala musim panen.
Di sekolah saya saja ada tiga macam pohon mangga, salah satunya adalah mangga Gedong Gincu. Jenis Mangga yang menjadi primadona bagi wisatawan yang datang ke Kota Cirebon untuk oleh-oleh ketika mereka kembali ke kota asalnya, selain Sirup Tjampolay.
Untuk camilan berbuka puasa saya jarang makan kolak atau semacamnya karena tidak terlalu begitu suka. Setiap berbuka puasa saya selalu minum rebusan teh bubuk dengan sedikit gula putih atau kata orang rasa manis jambu, karena saya tidak suka teh yang terlalu manis.
Baiklah kembali ke buah Mangga, karena setiap panen Mangga di sekolah saya suka kebanjiran buah Mangga, kalau di makan biasa terkadang ada rasa bosan. Bila ada kiriman mangga Manalagi terkadang saya suka dibuat manisan, saya pilih mangga yang tidak terlalu matang.
Berbuka puasa dengan makan manisan Mangga terasa segar, bisa dimakan sebelum makanan berat atau sesudahnya tergantung selera. Saya suka buat manisan Mangga yang sedikit pedas dan dimakan dingin-dingin hmmmm segar.
Di Kota Cirebon selain manisan Mangga basah ada juga manisan Mangga kering, tapi saya baru bisa membuat manisan Mangga basah karena mudah dibuat dan cepat prosesnya.
Saya akan berbagi resep manisan Mangga yang biasa saya buat sebagai berikut:
1. Mangga Muda 3 buah
2. Gula pasir 250 gram (tergantung selera)
3. Garam secukupnya