Mohon tunggu...
Apriani Dinni
Apriani Dinni Mohon Tunggu... Guru - Rimbawati

Biarkan penaku menari dengan tarian khasnya, jangan pernah bungkam tarian penaku karena aku akan binasa secara perlahan

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Implementasi Amalan Bermuatan Sedekah Menurut Rasulullah SAW

8 Mei 2020   19:08 Diperbarui: 8 Mei 2020   19:07 673
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Dawatuna.com

Kedatangan Bulan Ramadhan menjadi penghibur bagi orang mukmin. Beribu keutamaan ditawarkan di Bulan Ramadhan ini. Pahala dan ampunan Allah SWT, bertebaran di bulan suci ini.

Saya teringat ketika masih kecil, guru ngaji yang dipanggil orangtua kerumah, sering bercerita  tentang sikap tauladan Nabi Muhammad SAW. Begitu agung sikap beliau, salah satunya adalah tentang  amalan bermuatan sedekah.

Dulu ketika jaman Nabi Muhammad, beliau kedatangan beberapa sahabat  dari kalangan Muhajirin yang miskin, mereka mengadu kepada Rasulullah SAW, mereka merasa iri dengan para sahabat yang lain yang hidupnya berkecukupan. Karena hidupnya berkecukupan, maka mereka bisa kapan saja berbuat kebaikan, di antaranya bersedekah. 

Sedangkan mereka (sahabat  dari kalangan Muhajirin) merasa tidak mampu dan sulit sekali untuk melaksanakan kebaikan, di karenakan kemiskinannya, dan kalaupun bisa memberi, maka mereka hanya bisa sedikit, bahkan terkadang sama sekali tidak bisa memberi (sedekah).

Saat itu mereka bergilir menanyakannya kepada Rasulullah, juga bertanya tentang bagaimana caranya agar mereka mampu bersedekah seperti para sahabat yang mampu, agar mereka juga bisa mendapatkan pahala yang besar seperti para sahabat yang mampu itu.

Mendengarkan pengaduan dari para sahabatnya itu, sambil tersenyum, Rasulullah kembali mengingatkan kepada para sahabatnya, bahwa tasbih, tahmid, tahlil dan takbir itu juga adalah salah satu amalan sedekah yang tinggi nilainya di Hadapan Allah SWT selain dari pada sedekah harta benda yang mampu di kerjakan oleh orang-orang yang mampu.

Bahkan membuang duri di jalanan yang dilewati oleh banyak orang dan menebarkan seyuman kepada orang lain juga adalah bentuk sedekah sebagaimana hadist yang di riwayatkan oleh HR Bukhari.

Dari penggalan kisah percakapan antara Rasulullah dan para Sahabat, maka ada beberapa hikmah yang bisa kita ambil pelajaranya, yaitu;

Sungguh berbeda sekali antara akhlak para sahabat Rasulullah dahulu dengan keadaan kita sekarang ini. Jika para sahabat dahulu iri karena kuatir tidak mampu melakukan kebaikan seperti para sahabat yang lainnya, makan di zaman sekarang ini kebanyakan orang merasa iri karena tidak bisa mendapatkan kedudukan dan kenikmatan duniawi.

Para sahabat iri bukan karena kenikmatan duniawi, akan tetapi para sahabat itu merasa takut kalau tidak bisa berlomba mendapatkan keridhaan dari Allah SWT.

Bersedekah menurut ajaran agama Islam telah di jelaskan, bahwa Islam memberikan kemudahan dan taklif sesuai kadar dan kemampuan seseorang, sebagaimana yang tertulis di dlam alquran surat al-Baqarah berbunyi, ''Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya.'' (QS al-Baqarah [2]:286).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun