Mohon tunggu...
Apriani Dinni
Apriani Dinni Mohon Tunggu... Guru - Rimbawati

Biarkan penaku menari dengan tarian khasnya, jangan pernah bungkam tarian penaku karena aku akan binasa secara perlahan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Dalam Keabadian

11 April 2020   04:20 Diperbarui: 11 April 2020   12:44 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Biarkan  dalam keabadian prasasti cinta yang engkau ukir, pada batu-batu yang berpencar, ku tahu engkau kumpulkan dengan keringat, darah bahkan nyawapun engkau pertaruhkan.

Pada saatnya nanti, Tuhan gariskan kebersamaan buah kesabaran, rahasia Tuhan tiada yang tahu, aku ingin Tuhan mendengar setitik doa yang tercurah.

Pahatan yang terukir indah, abadi dalam sanubari sampai nyawa lepas dari tubuh. Biarkan aku dalam abadi bersamamu.

Adsn1919

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun