Kisah perempuan tanpa jejak, selalu menemui sunyi di tempat sepi, menggenggam berteman bayang. Senyum perempuan tanpa jejak terasa manis terkecup bayang.
Perempuan tanpa jejak memandang bayang semakin mendekat, aroma khas tercium lembut, tersenyum menghangatkan.
Mayang kain terurai tersapu angin, menerpa bayang berubah sosok. Nyata bergenggam. Keajaiban sang Pencipta tersampaikan. Perempuan tanpa jejak, berjejak.
Catatan: Puisi ini sudah tayang di Secangkir Kopi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H