Mohon tunggu...
Apriani Dinni
Apriani Dinni Mohon Tunggu... Guru - Rimbawati

Biarkan penaku menari dengan tarian khasnya, jangan pernah bungkam tarian penaku karena aku akan binasa secara perlahan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Perempuan Tanpa Jejak

9 Maret 2020   15:26 Diperbarui: 9 Maret 2020   15:44 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: wattpad.com/@Dark_spirit98

Kisah perempuan tanpa jejak, selalu menemui sunyi di tempat sepi, menggenggam berteman bayang. Senyum perempuan tanpa jejak terasa manis terkecup bayang.

Perempuan tanpa jejak memandang bayang semakin mendekat, aroma khas tercium lembut, tersenyum menghangatkan.

Mayang kain terurai tersapu angin, menerpa bayang berubah sosok. Nyata bergenggam. Keajaiban sang Pencipta tersampaikan. Perempuan tanpa jejak, berjejak.

Adsn1919

Catatan: Puisi ini sudah tayang di Secangkir Kopi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun