Mohon tunggu...
Apriani Dinni
Apriani Dinni Mohon Tunggu... Guru - Rimbawati

Biarkan penaku menari dengan tarian khasnya, jangan pernah bungkam tarian penaku karena aku akan binasa secara perlahan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Harus Pamit

10 September 2019   20:40 Diperbarui: 10 September 2019   20:46 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pamit dipanggung sandiwara
Tempat para pemain  bertopeng
Pakailah  sampai melekat
Jangan tarik lagi memakai topeng
Saatnya topeng dunia  dibuka

Kaget?
Terkesima?
Takut?
Marah?

Saatnya keluar barisan bertopeng
Tertuduh sesat biarlah
Biar kesesatan menuju taman surga
Tarik menarik jiwa
Ikut barisan sedikit, tak mengapa

Sedikit sebagai terpilih
Mereka  tertidur nyenyak
Dua cahaya terjaga

Muak permainan dunia!
Terlihat manis menikam
Cara halus tersamarkan
Mengulur waktu?
Tetap tak terbantahkan
Harus  pamit
Relakan dan lepaskanlah

ADSN1919

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun