Sebuah pesan untukmu ya untukmu
Yang selalu menggoda dengan tatapan binal penuh rayuan, mengajak bercumbu rayu memberi pesan pada lelaki yang telah kau acuhkan.
Di saat rasanya meninggalkanmu kau mengajak berdansa dengan cumbuan dan desahan tapi sayang tak ia tanggapi, kemana kau saat ia mencarimu? Kau  asyik bercengkrama dengan jalang  lain.
Sekarang ia telah menemukan tempat ia merebahkan kepala, tempat ia mencurahkan rasa, tempat ia mendengar dan didengar, aku pesan kepadamu jangan ganggu ia dengan penyesalanmu karena semua telah terlambat, atau kau akan merasakan tajamnya mata panah yang akan aku lesatkan padamu, jadi...minggirlah waktumu telah habis.
ADSN1919
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H