Mohon tunggu...
Apriani Dinni
Apriani Dinni Mohon Tunggu... Guru - Rimbawati

Biarkan penaku menari dengan tarian khasnya, jangan pernah bungkam tarian penaku karena aku akan binasa secara perlahan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Reribu Tuturan

6 Juli 2019   22:25 Diperbarui: 6 Juli 2019   22:41 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sorot mata menahan kepedihan, reribu tuturan Senja menyakitkan bukankah kejujuran engkau inginkan? tanya mendapat luka.

Tuturan bercampur genangan, terusap penerimaan, mata ikhlas terpancar redup mendekap rasa. Maaf bila jujur membuat luka, tersenyum menenangkan.

Bila kejujuran setajam belati, berharap ujung tak membuka darah, bila ada aliran menggenang biar terisap bibir pembuat luka. Reribu maaf terkirim untuk lelaki penuh maaf.

Bila Kejujuran bertambah cinta  tak ragu ungkapkan hitam hati, tak perlu topeng melekat wajah, apa adanya. Bila buruk buruklah, bila bersih bersihlah. Tuhan Maha Tahu.

ADSN, 060719

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun