Mohon tunggu...
Apriani Dinni
Apriani Dinni Mohon Tunggu... Guru - Rimbawati

Biarkan penaku menari dengan tarian khasnya, jangan pernah bungkam tarian penaku karena aku akan binasa secara perlahan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Secangkir Kopi dan Kamu

6 Juni 2019   23:04 Diperbarui: 6 Juni 2019   23:52 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sepagi ini menyeruput secangkir kopi, panas menggelitik di tenggorokan segar dirasa. Secangkir kopi mengingatkan gilingan kopimu, harum masih terasa.

Kamu dan kopi tak terpisahkan, merangkai kata ditemani secangkir kopi, ingatkah engkau dengan cap dibibir gelasmu? Ketika senja bercumbu rayu, didinginkan kopimu dengan bibirku.

Berteman secangkir kopi mengalir  diksi-diksi indahmu, harapan, cinta, kerinduan menyatu padu bersulam air mata.Tawa canda pelipur lara, rasa memiliki jadi perekat.

Ah...Secangkir kopi mengingatkan sosokmu, merindu.

ADSN, 060619

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun