Mohon tunggu...
Apriani Dinni
Apriani Dinni Mohon Tunggu... Guru - Rimbawati

Biarkan penaku menari dengan tarian khasnya, jangan pernah bungkam tarian penaku karena aku akan binasa secara perlahan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Sebuah Pesan

3 Juni 2019   10:23 Diperbarui: 3 Juni 2019   10:31 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pesmabaitulhikmah.blogspot.com

Sebenarnya aku tahu teramat tahu
Aku diam menghargai satu hati
Masih gencar berburu masa lalu
Rayuan dan hibaan masih dipasang

Topeng malaikat melekat kuat
Dibaliknya entah bewajah apa
Tiada malu mengharap  masa lalu
Mengetuk-ngetuk pintu hati

Baju malu di lepas perlahan
Demi kekasih kembali dalam peluk
Kejujuran datang terlambat
Tak cairkan hati beku

Jangan ganggu masa lalu
Tataplah masa depan
Biarkan masa lalu mencari masa depan
Bukankah kepastian tak kau beri?

Sekarang datang penuh harap
Inginnya kata bersambut
Mengajak dulu malu-malu
Bahkan percintaan berbahasa kiasan

Tak perlu bicara
Aku tahu teramat tahu
Jangan usik masa lalu
Fahamilah

ADSN, 030519

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun