Mohon tunggu...
Apriani Dinni
Apriani Dinni Mohon Tunggu... Guru - Rimbawati

Biarkan penaku menari dengan tarian khasnya, jangan pernah bungkam tarian penaku karena aku akan binasa secara perlahan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Memandangmu

20 April 2019   23:21 Diperbarui: 20 April 2019   23:29 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tak lelah mata ini memandangmu
Kan kujaga hati ini untukmu
Tak akan kulukai walau setitik
Percayalah kujaga semua titipanmu

Cinta jangan membuatmu buta
Cemburu tak tentu arah
Kau tahu cemburu ibarat kayu bakar
Tak ingin diri membuatmu terbakar

Bila kejujuranku membuat luka baru
Bagai bara api yang kau tahan
Kau sendiri tak tahu bisa tahan atau tidak
Izinkanlah aku berbohong padamu

Tak lelah mata ini memandangmu
Merasakan bara api di hatimu
Kemarilah, kupadamkan bara di hatimu
Dengan kecupan dari bibirku

Tak perlu engkau tahu
Disini aku menahan gejolak yang sama
Kutahu  masa lalu masih menggodamu
Kubiarkan karena kau telah memilihku

Masih terus memandangmu meski terpejam
Lepaskan cemburu  yang membelenggu
Percayalah diri merasa kau disisi
Karena kita disatukan dalam satu ikatan

ADSN
Perjuangan, 200419

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun