Mohon tunggu...
Apriani Dinni
Apriani Dinni Mohon Tunggu... Guru - Rimbawati

Biarkan penaku menari dengan tarian khasnya, jangan pernah bungkam tarian penaku karena aku akan binasa secara perlahan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

JPK (Jalan Panjang Kulalui)

29 Maret 2019   17:10 Diperbarui: 29 Maret 2019   17:16 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Pixabay

Aku melewati jalan panjang, yang panjangnya seperti reribu ular phyton, tak ada kata lelah karena aku ingin menyapamu, kuhalau semua rintangan tak kurasa luka di tubuh, biarlah kuanggap itu hiasan.

Padamu yang kutitip hati, kuingin mengambil kembali, kau tak bisa menjaganya, banyak hati lain berdesakan di tubuhmu, biarlah hati ini mengalah.

Jalan Panjang masih kulalui, jalan sabar dan ikhlas, tak kau kembalikan hati itu, tak ikhlas kau melepasnya biarlah berdesakan dengan hati-hati yang lain.

Cat. Puisi ngaco lagi hiks
Efek nulis puisi di mobil

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun