Aku melewati jalan panjang, yang panjangnya seperti reribu ular phyton, tak ada kata lelah karena aku ingin menyapamu, kuhalau semua rintangan tak kurasa luka di tubuh, biarlah kuanggap itu hiasan.
Padamu yang kutitip hati, kuingin mengambil kembali, kau tak bisa menjaganya, banyak hati lain berdesakan di tubuhmu, biarlah hati ini mengalah.
Jalan Panjang masih kulalui, jalan sabar dan ikhlas, tak kau kembalikan hati itu, tak ikhlas kau melepasnya biarlah berdesakan dengan hati-hati yang lain.
Cat. Puisi ngaco lagi hiks
Efek nulis puisi di mobil
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H