Mohon tunggu...
Apriani Dinni
Apriani Dinni Mohon Tunggu... Guru - Rimbawati

Biarkan penaku menari dengan tarian khasnya, jangan pernah bungkam tarian penaku karena aku akan binasa secara perlahan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ketika Huruf "K" Menjadi Judul Puisi

8 Februari 2019   17:05 Diperbarui: 8 Februari 2019   17:33 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kabarmu, selalu ku tunggu
Kagum atas pesonamu
Kaki selalu ingin melangkah menemuimu
Karang terjal tak menjadi penghalang
Katamu itu tak jadi masalah
Kejora saksi bisu ucapanmu
Ketika kekasih mengungkap rasa cinta
Kenangan paling indah kala itu
Kepiting kecil menggigit tak terasa
Kecupmu membuat melayang
Kesal hilang ditelan bumi
Kidung cinta kau alunkan mesra
Kunang-kunang ikut menyaksikan
Kau dan aku mengikat rasa

Kala itu semua terasa indah
Kebohongan bagai kebenaran
Kekuatan cinta mengalahkan segalanya
Kata-kata menjadi senjata
Kuncup hati bermekaran

Kini semua terluka
Kebenaran terpampang nyata
Kuasa Tuhan membuka semua
Kukeliru mengenalmu
Kalbuku bagai kaldu
Kecewa....

ADSN, 080219

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun