Mohon tunggu...
Apriani Dinni
Apriani Dinni Mohon Tunggu... Guru - Rimbawati

Biarkan penaku menari dengan tarian khasnya, jangan pernah bungkam tarian penaku karena aku akan binasa secara perlahan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Harapan Tak Pernah Usang

24 Januari 2019   17:47 Diperbarui: 24 Januari 2019   18:07 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bolehkah aku berharap?
Kerjaan kecilku menjadi besar
Dengan tongkat ajaib
Sim salabim!
Karena aku merasa lelah
Ketika kaki terbelenggu rantai
Ingin berlari menggapai asa
Terbentur bebatuan terjal

Ah...ada sebutir semangat
Agar batu besar tersingkir
Harapku selalu ada
Untuk kerjaan kecil yang tersembunyi
Peluh sudah pasti membuat kuyup
Lelah bagai tak bertulang
Jenuh selalu meracuni
Adakalanya butir semangat menghilang
Terkadang juga menggila

Terkadang sebutir semangat berubah menjadi gunung cadas
Bila melihat ratusan mata polos memohon
Tangan mungil memegang erat
Seolah berkata "Jangan tinggalkan kami".

ADSN, 240119

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun