Rumahku biasa tempat kucing liar berkumpul, berawal dari satu kucing liar bawa anak-anaknya ke rumah, anaknya sudah besar numpang lahiran di gudang, anaknya beranak lagi di atap rumah, kalau diitung-itung ada lima turunan mereka numpang lahir di rumah. Seringnya di atap dan di gudang.
Selalu ada penerus yang tinggal diam-diam di gudang dan teras rumah, di usir juga tidak mempan, kalau aku buka pintu, mereka menyambut di depan pintu, mau tidak mau aku dan keluarga harus menerima mereka, jika selesai makan tak lupa kami memberi makanan sisa pada mereka, asal mereka tidak masuk rumah tak masalah.
Paling sebel salah satu dari mereka suka masuk rumah lewat lantai atas, kebetulan di huni anak kost, kadang anak kost lupa nutup pintu, alhasil kucing masuk tapi ingin keluar lewat pintu depan. Naik lagi keluar lagi lewat pintu depan kalau tidak di turuti dia pasang wajah memelas.
Belum lama ini turunan ke-lima keluarga kucing itu lahir, ada tiga ekor warnanya coklat muda, lahir diam-diam di gudang, ketahuannya anak kucing itu sudah bisa lari-lari. Aku perhatikan semakin besar anak kucing sudah tidak di perhatikan induknya, mereka bertiga sering bermain di tengah jalan. Sampai aku lihat hanya dua ekor yang kembali ke rumah, keesokan harinya tinggal satu yang kembali.
Usut punya usut yang dua itu mati tertabrak mobil tetangga. Tinggal satu yang kembali ke rumah, kasihan juga lihatnya biasanya bertiga kini sendirian, sedang induknya sudah mulai cuek, walau sering ketemu juga.
Ketika aku buang sampah, terlihat kucing kecil itu makan dengan badan gemetar, setelah aku dekati ternyata di lehernya ada luka menganga cukup besar. Tak tega melihatnya tapi aku tak berani megang, jalannya sudah sangat pelan seperti menahan sakit, aku kasih makan dia mau makan walau pelan, ketika dia tidur di pinggir jalan, suami menghalanginya dengan batu supaya tidak tertabrak.
Tiap hari aku melihat kondisinya, seumpama dia mati kami siap menguburnya, sampai suatu siang ketika kami kembali dari mall, aku dan anak-anak mencari anak kucing itu, tapi tak ketemu, padahal sudah dicari sekitar rumah tapi nihil. Sudah hampir lima hari anak kucing itu tak terlihat, seandainya mati kami ingin melihat bangkainya untuk dikuburkan di depan rumah.
Walau mustahil kami berharap ada orang baik yang membawa dan merawat dia. Semoga.
ADSN, 010119
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H