Mohon tunggu...
Apriani Dinni
Apriani Dinni Mohon Tunggu... Guru - Rimbawati

Biarkan penaku menari dengan tarian khasnya, jangan pernah bungkam tarian penaku karena aku akan binasa secara perlahan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tertulis dengan Tinta Emas

12 September 2017   12:23 Diperbarui: 12 September 2017   12:32 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

kertas putih bersih yang engkau berikan

kuterima dengan tangan gemetar

yahhh...ada tanggung jawab besar dari kertas putih itu

siapapun yang diberikann kertas itu akan memegang kendali

apakah kutulis dengan tinta merah

atau harus dengan tinta hitam?

pilihan ada ditanganku

kertas itu masih bersih, berada digenggamanku

sangat polos belum terlihat noda

aku yang menentukan ....hanya aku dan kamu

diantara tinta yang ada didepan mata

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun