Mohon tunggu...
Apriani Rahayu
Apriani Rahayu Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Politeknik

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Ketika Rupiah Tunduk terhadap Dollar, Dapatkah RI Menjadi Tujuan Wisata Turis Asing?

30 November 2015   05:28 Diperbarui: 30 November 2015   06:59 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

[caption caption="Wisata Indoneia"][https://4.bp.blogspot.com/-D2d9NHNgFHM/UxRUQl3yUlI/AAAAAAAAAIo/5f_37MZAyBE/w800-h800/Wisata%2BIndonesia.jpg]

Keindahan alam dan ragam budaya Indonesia seakan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisata dalam negeri untuk memperkenalkan Indonesia ke khalayak dunia. Asset yang tak ternilai harganya ini diharapkan mampu memberikan suatu gambaran akan pesona alam Indonesia, lebih dari itu wisata ini dapat memberikan suatu pengaruh yang signifian terhadap perekonomian dalam negeri yang berada pada titik terpuruk akibat penurunan nilai tukar rupiah.

Jika dikaji lebih dalam Pariwisata dapat menjadi mata rantai ekonomi yang panjang dengan menghubungkan berbagai jenis usaha dimulai dari biro perjalanan. jasa pengangkutan, perhotelan, restoran, peningatan pemberdayaan kerajinan rakyat dan lain sebagainya. Maka dapat dikatakan bahwa pariwisata memiliki prospek yang cerah dimasa yang akan datang dengan meningkatan ekonomi masyarakat sekitar.

Dikala dollar berdiri pada kursi tertinggi bukan berarti kita akan menjadi Negara yang hanya menerima dampak negatifnya saja. Maka hal utama yang harus menjadi perhatian adalah bagaimana cara kita untuk menarik minat turis asing agar mau berkunjung kedalam negeri.

Pengamat pariwisata Sapta Nirwandar mengatakan sektor pariwisata diyakini belum terdampak krisis global bahkan berpotensi masih terus tumbuh di tengah perlambatan ekonomi dunia.

Hal ini didasarkan pada hasil riset UNWTO yang menunjukan sektor pariwisata pada Januari hingga April tahun ini terus tumbuh dengan peningkatan mencapai empat persen.

"Hampir semua wilayah mengalami pertumbuhan pariwisata. Prospek untuk Mei sampai Agustus juga diperkirakan tetap bagus dengan hampir 500 juta turis melakukan perjalanan wisata dalam empat bulan itu," kata mantan Wamenparekraf itu.

Hal ini juga mengindikasikan bahwa pariwisata belum terdampak signifikan oleh perlambatan ekonomi global bahkan bisa tumbuh di tengah kondisi yang sulit tersebut. Bahkan perjalanan wisata dalam keluar negeri pun cenderung bergerak secara signifikan terutama bagi para jamaah haji yang tidak terpengaruh oleh keadaan penurunan nilai tukar.

Bahkan pada tahun 2013 disaat nilai tukar rupiah mengalami penurunan nilai tukar terparah terhadap ringgit, turis malaysia justru berbondong-bondong datang keindonesia untuk melakukan  wisata terutama wisata belanja dikota Bandung. Hal ini dikarenakan biaya barang yang ada didalam negeri menjadi lebih murah dibandingkan harga yang ada dinegara mereka.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun