Mohon tunggu...
Apriana Arabela
Apriana Arabela Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Apriana Arabela Boro sanggar,Bima Hobi nyanyi,nonton tiktok Prodi PGSD FKIP

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Teori perkembangan moral yang dikemukakan Lawrence kohlberg

18 Januari 2025   20:13 Diperbarui: 18 Januari 2025   20:13 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Teori perkembangan moral yang dikemukakan oleh Lawrence Kohlberg merupakan salah satu teori yang paling penting dalam bidang psikologi perkembangan. Teori ini berfokus pada bagaimana individu mengembangkan kemampuan untuk membuat keputusan moral dan menilai tindakan sebagai benar atau salah. Kohlberg mengembangkan teorinya dengan menginspirasi pemikiran Jean Piaget, yang berfokus pada perkembangan kognitif anak-anak. Kohlberg percaya bahwa perkembangan moral individu berlangsung melalui serangkaian tahap yang berturut-turut, yang semakin kompleks seiring berjalannya waktu.

Dasar Teori Kohlberg

Kohlberg mengemukakan bahwa moralitas berkembang melalui tiga tingkat, yang masing-masing terbagi menjadi dua tahap. Setiap tahap mencerminkan cara individu menilai dan mengatasi dilema moral yang dihadapi. Kohlberg percaya bahwa perkembangan moral ini dipengaruhi oleh faktor kognitif dan sosial yang memungkinkan individu bergerak melalui berbagai tingkat perkembangan. Tidak semua individu mencapai tahap tertinggi, dan setiap tahap dapat berlangsung dalam periode tertentu, tergantung pada pengalaman dan pemahaman individu terhadap moralitas.

1. Tingkat Pra-Konvensional (Pre-conventional Level)

Pada tingkat pra-konvensional, perkembangan moral individu masih berpusat pada pemahaman dasar tentang hukuman dan imbalan. Individu yang berada pada tingkat ini cenderung berpikir secara egosentris dan melihat moralitas dari sudut pandang yang berfokus pada diri sendiri. Mereka mematuhi aturan hanya untuk menghindari hukuman atau untuk mendapatkan keuntungan pribadi.

• Tahap 1: Kepatuhan terhadap hukum untuk menghindari hukuman (Punishment and Obedience Orientation): Pada tahap ini, individu memandang perilaku moral hanya dari sudut pandang hukuman. Mereka berperilaku baik atau mematuhi aturan hanya untuk menghindari hukuman, bukan karena mereka memahami bahwa perilaku tersebut benar. Misalnya, seorang anak tidak mencuri karena takut dihukum, bukan karena mencuri itu salah.

• Tahap 2: Pertukaran Instrumental (Naive Hedonistic Orientation): Pada tahap ini, individu mulai menyadari bahwa tindakan mereka dapat membawa keuntungan bagi mereka sendiri. Moralitas di sini lebih berfokus pada imbalan yang akan diterima jika seseorang berbuat baik. Seseorang mungkin melakukan kebaikan dengan harapan akan mendapatkan sesuatu sebagai balasan, seperti hadiah atau keuntungan pribadi.

2. Tingkat Konvensional (Conventional Level)

Pada tingkat ini, individu mulai memandang moralitas sebagai sesuatu yang berhubungan dengan pemenuhan norma sosial dan konvensi yang berlaku di masyarakat. Di sini, individu tidak hanya menghindari hukuman atau mencari keuntungan, tetapi juga menganggap penting untuk memenuhi ekspektasi sosial dan menjaga hubungan baik dengan orang lain.

• Tahap 3: Konformitas Interpersonal (Good Boy/Good Girl Orientation): Pada tahap ini, individu berperilaku baik agar diterima oleh kelompok sosialnya. Mereka sangat peduli dengan pandangan orang lain dan berusaha untuk dilihat sebagai orang yang baik. Misalnya, seorang anak berperilaku sopan kepada orang lain untuk mendapatkan pujian dan perhatian positif dari orang tua atau teman-temannya.

• Tahap 4: Menjaga Sistem Sosial (Law and Order Orientation): Pada tahap ini, individu memahami bahwa aturan dan hukum diperlukan untuk menjaga ketertiban masyarakat. Moralitas di sini lebih berfokus pada kewajiban untuk mematuhi hukum dan norma yang ada, meskipun tidak ada orang yang mengawasi. Seseorang mungkin tidak melanggar hukum, bahkan jika mereka tidak disetujui secara pribadi, karena mereka percaya bahwa hukum dan aturan tersebut penting untuk kelangsungan hidup bersama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun