Mary Ainsworth dan Penelitian Empiris:
Mary Ainsworth, seorang psikolog asal Amerika, memperluas teori Bowlby melalui penelitian empiris. Salah satu penelitiannya yang paling terkenal adalah Strange Situation Procedure (Prosedur Situasi Aneh), yang dirancang untuk mengamati respons anak terhadap situasi perpisahan dan reuni dengan pengasuh. Dalam penelitiannya, Ainsworth mengidentifikasi tiga pola utama attachment, yang kemudian dikembangkan menjadi empat pola, yaitu :
1. Attachment Aman: Anak dengan pola ini merasa aman dan percaya diri untuk menjelajahi lingkungan ketika pengasuh ada di sekitar mereka. Mereka menunjukkan kecemasan moderat ketika dipisahkan, tetapi merasa nyaman dan terhibur saat dipertemukan kembali dengan pengasuh.
2. Attachment Tidak Aman-Avoidant (Menghindar): Anak dengan pola ini cenderung menghindari pengasuh mereka saat reuni, menunjukkan bahwa mereka tidak mengandalkan pengasuh sebagai sumber kenyamanan. Mereka biasanya tidak menunjukkan kecemasan yang signifikan saat terpisah.
3. Attachment Tidak Aman-Anxious/Ambivalent (Cemas/Bimbang): Anak-anak ini menunjukkan kecemasan yang sangat tinggi saat terpisah dari pengasuh dan seringkali menunjukkan perilaku yang bertentangan saat bertemu kembali, seperti ingin didekati namun juga menolak pengasuh.
4. Attachment Tidak Aman-Disorganised (Tidak Teratur): Anak-anak dengan pola ini menunjukkan perilaku yang bingung atau tidak konsisten, seperti berpaling atau menjauh dari pengasuh saat mereka kembali. Pola ini seringkali ditemukan pada anak yang mengalami trauma atau pengabaian emosional.
Kesimpulan:
Teori attachment yang dikembangkan oleh Bowlby dan Ainsworth memberikan wawasan penting tentang bagaimana hubungan pertama anak dengan pengasuh mereka membentuk dasar bagi perkembangan emosional dan sosial mereka. Attachment yang aman dapat memberikan rasa percaya diri dan kemampuan untuk membangun hubungan sehat di masa depan, sementara pola attachment yang tidak aman dapat mempengaruhi perkembangan emosional dan interaksi sosial anak. Dengan memahami teori ini, kita dapat lebih menghargai pentingnya peran pengasuh dalam perkembangan psikologis anak.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI