Menurut Goleman (2002 : 512), kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang mengatur kehidupan emosinya dengan inteligensi (to manage our emotional life with intelligence); menjaga keselarasan emosi dan pengungkapannya (the appropriateness of emotion and its expression) melalui keterampilan kesadaran diri, pengendalian diri, motivasi diri, empati dan keterampilan sosial.
Daniel Goleman adalah seorang psikolog terkenal yang memperkenalkan konsep emotional intelligence (kecerdasan emosional) kepada khalayak luas melalui bukunya Emotional Intelligence: Why It Can Matter More Than IQ (1995). Artikel ini akan membahas gagasan utama dalam karyanya, menyoroti bagaimana kecerdasan emosional memengaruhi kehidupan pribadi, hubungan sosial, dan kesuksesan profesional.
A. Apa itu Kecerdasan Emosional?
   Menurut Goleman, kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk mengenali, memahami, dan mengelola emosi diri sendiri serta memahami emosi orang lain. Ia mengidentifikasi lima komponen utama kecerdasan emosional:
  1.Kesadaran Diri (Self-Awareness):
     Kemampuan untuk memahami emosi diri sendiri, termasuk mengenali penyebab emosi tertentu dan dampaknya pada perilaku.
  2.Pengelolaan Diri (Self-Regulation):
    Kemampuan untuk mengontrol reaksi emosional, menunda kepuasan, dan menyesuaikan diri dengan situasi tertentu tanpa kehilangan kendali.
  3.Motivasi (Motivation):
     Dorongan internal untuk mencapai tujuan yang tidak semata-mata didasarkan pada penghargaan eksternal, tetapi pada semangat dan komitmen pribadi.
  4.Empati (Empathy): Kemampuan untuk memahami perasaan dan perspektif orang lain serta merespons dengan cara yang penuh perhatian.