Mohon tunggu...
Apriadi Rama Putra
Apriadi Rama Putra Mohon Tunggu... Lainnya - Lahir di Banda Aceh, 23 April 1998.

Lahir di Banda Aceh, 23 April 1998.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Aceh Tenggara Butuh Pemimpin, Bukan Penghancur Anggaran!

16 November 2024   23:08 Diperbarui: 17 November 2024   02:01 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Qanun Kabupaten Aceh Tenggara Nomor 1 Tahun 2024 Tentang Anggaran Pendapatan Dan Belanja Kabupaten Aceh Tenggara Tahun Anggaran 2024

Dalam beberapa kesempatan, kita juga menyaksikan sejumlah program yang memberikan harapan bagi masa depan Aceh Tenggara, seperti pengembangan sektor pertanian yang melibatkan generasi muda. Seharusnya ini menjadi bagian dari perhatian utama kita. Jika kita memilih pemimpin yang mampu melihat dan memanfaatkan potensi tersebut, kita bisa memperbaiki kualitas hidup rakyat tanpa harus bergantung pada politik uang.

Sebagai contoh, mari kita lihat negara-negara yang berhasil mengatasi politik uang dan meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. Di Singapura, misalnya, pemerintahan yang berfokus pada transparansi dan akuntabilitas publik berhasil mengubah negara kecil ini menjadi salah satu negara dengan perekonomian terbesar di Asia. 

Prinsip akuntabilitas dan integritas yang dipegang teguh oleh pemimpin mereka sangat berbeda dari apa yang kita hadapi di sini, di Aceh Tenggara. Jika mereka bisa, mengapa kita tidak?

Sumber daya yang tersedia di Aceh Tenggara sangat besar jika kita tahu bagaimana cara mengelolanya dengan bijak. Kekayaan alam, seperti sumber daya alam yang melimpah dan sektor pertanian yang potensial, bisa menjadi mesin pendorong perekonomian daerah jika dikelola dengan transparansi. 

Tetapi untuk itu, kita membutuhkan pemimpin yang bukan hanya pandai berbicara, tetapi juga punya kemampuan untuk mengelola anggaran dengan bijaksana.

Maka dari itu, memilih pemimpin dengan logika dan visi, bukan berdasarkan hubungan personal atau keuntungan sesaat. Seperti yang dikatakan oleh Mahatma Gandhi, "Hanya ada dua cara untuk hidup, satu adalah berpikir bahwa tidak ada keajaiban, dan yang lain adalah berpikir bahwa segala sesuatu adalah keajaiban." 

Keajaiban yang dimaksud di sini adalah bagaimana kita bisa merubah Aceh Tenggara dengan cara yang bijaksana dan cerdas, bukan dengan keajaiban yang datang dari politik uang.

Masyarakat Aceh Tenggara, mari kita bersatu dalam memilih pemimpin yang benar-benar untuk rakyat. Kita bisa memulai perubahan besar dari sekarang. Saatnya memilih berdasarkan akal sehat, bukan sekedar berdasarkan uang. Jangan sampai kita terjebak dalam siklus yang sama. Jika kita benar-benar ingin melihat perubahan yang signifikan, kita harus berani memilih berdasarkan visi, integritas, dan kemampuan---bukan yang sekedar bisa memberikan uang.

Seperti kata Nelson Mandela, "Pendidikan adalah senjata paling ampuh yang bisa kamu gunakan untuk mengubah dunia." Mari kita mulai dengan mendidik diri kita untuk memilih dengan bijak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun