Bumi telah mengalami lima peristiwa kepunahan massal dalam 550 juta tahun terakhir, satu di akhir masing masing periode, yaitu Periode Ordovisium, Devon, Permian, Triass, dan Cretaceous, dan yang keenam bisa dibilang sedang terjadi sekarang.Â
Peristiwa kepunahan terburuk terjadi sekitar 252 juta tahun yang lalu dan menandai batas geologis antara Periode Permian dengan Triass atau era Paleozoikum dengan Mesozoikum.Â
Selama Periode Permian, Superbenua Pangaea telah terbentuk dan dikelilingi oleh Samudera Panthalassic yang besar. Ukuran Pangaea yang sangat besar menyebabkan bagian dalam benua menjadi dingin dan kering, sedangkan bagian pesisir menjadi hangat dan lembab.Â
Peningkatan suhu di seluruh Permian memungkinkan diversifikasi organisme yang cepat. Kehidupan tumbuhan darat meledak dan menyediakan sumber makanan penting bagi banyak hewan darat dan memungkinkan berkembangnya kehidupan di darat.Â
Salah satu jenis tumbuhan tersebut adalah genus Glossopteris yang telah punah, dengan daun berbentuk lidah. Peningkatan kehidupan tanaman berkontribusi pada peningkatan kehidupan serangga karena serangga membentuk asosiasi dekat dengan tanaman.Â
Hemipterans (serangga sejati) dengan mulut penghisap mulai muncul di Periode Permian. Serangga yang juga hidup pada Periode ini yaitu Meganeuropsis, genus serangga mirip capung yang berukuran raksasa dan menguasai langit Permian sebelum burung, pterosaurus, dan kelelawar. Â
Dua jenis hewan penting yang mendominasi daratan selama Periode Permian yaitu Synapsida dan Sauropsida. Synapsida yang memiliki satu bukaan temporal di tengkorak mereka, dianggap sebagai nenek moyang mamalia.
Synapsida terkenal yang hidup selama Periode Permian adalah Dimetrodon, yang dikenal dengan layar besar di punggungnya yang ditopang oleh duri bertulang.Â
Dimetrodon umumnya disebut sebagai dinosaurus atau sebagai nenek moyang dinosaurus padahal sebenarnya, dia lebih erat terkait dengan mamalia daripada dinosaurus dan punah selama Periode Permian, sekitar 40 juta tahun sebelum munculnya dinosaurus paling awal.Â
Sauropsida memiliki dua bukaan temporal di tengkorak mereka dan merupakan nenek moyang reptil seperti dinosaurus dan burung. Synapsida, menurut catatan fosil, tampaknya lebih dominan daripada Sauropsida.Â