seumpama adam pun hawa,
kutukan khuldi menghempas kita bersama iblis menuju buana
menguji cinta tanpa pesta pora bak nirwana
laung bergema tentang dosa
dan segala yang terhina
kata-kata sesat dalam terungku sajak
mencari rima tepat tanpa harus tersedak isak
Sapardi bilang yang fana adalah waktu, kita abadi
tapi terka tak menentu dalam temali takdir Ilahi
lindang pengharapan welas asih
pena enggan memadu kasih...
duhai,
di padam bara,
kereta zaman membawa kita,
menuliskan hikayat melebihi qais dan layla
- Jakarta, 25 Juli 2020 -
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H