Mohon tunggu...
Mina Apratima Nour
Mina Apratima Nour Mohon Tunggu... Jurnalis - :: Pluviophile & Petrichor ::

IG @fragmen.rasa

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puspa di Kala Senja

8 Juli 2020   12:25 Diperbarui: 8 Juli 2020   12:33 425
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(image: GoodFon.com)

Puspa di kala senja...
Bagaimana kabar hari ini? Marcapada sedang gelisah. Narapati gundah. Kau baik-baik saja? Aku dengar campah cangah purusa. Bersilir sampai ke tubir nagari. Tentang desir khali sepasang sejoli. Penuh intrik pun fiksi. Melebur bersama diksi. Bukan puisi. Larik malih rupa menjadi alegori.

Pada puadai kau berlenggang riang. Netra suluh mencari acaram yang terpendam. Hari-hari terlewat kau lupakan. Meski ada sedikit durjana di rumpang atma, ranum kanvas kau lukis senyuman. Sinis manis terbayar kontan.

Kelopak jingga merupa lembayung megah bumantara. Sejauh safar menuju puncak ancala, kau tabur arumdalu muda. Pupus dewana sekian warsa. Semaja bahagia menyatu bersama selira.

Puspa di kala senja...
Kau maknai senyap embun di pelupuk mata.
Tenanglah di sana.
Memoarmu baka...

- Jakarta, 19 Juni 2020 -

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun