Puspa di kala senja...
Bagaimana kabar hari ini? Marcapada sedang gelisah. Narapati gundah. Kau baik-baik saja? Aku dengar campah cangah purusa. Bersilir sampai ke tubir nagari. Tentang desir khali sepasang sejoli. Penuh intrik pun fiksi. Melebur bersama diksi. Bukan puisi. Larik malih rupa menjadi alegori.
Pada puadai kau berlenggang riang. Netra suluh mencari acaram yang terpendam. Hari-hari terlewat kau lupakan. Meski ada sedikit durjana di rumpang atma, ranum kanvas kau lukis senyuman. Sinis manis terbayar kontan.
Kelopak jingga merupa lembayung megah bumantara. Sejauh safar menuju puncak ancala, kau tabur arumdalu muda. Pupus dewana sekian warsa. Semaja bahagia menyatu bersama selira.
Puspa di kala senja...
Kau maknai senyap embun di pelupuk mata.
Tenanglah di sana.
Memoarmu baka...
- Jakarta, 19 Juni 2020 -
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H